ESSAY 6
PSIKOLOGI INOVASI
TIPS RESILIENSI SHOLAT
Oleh:
Nama : Alimin Mubarok
NIM : 22310410144
Dosen Pengampu:
Dr. Dra. Arundati Shinta
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Yogyakarta
2025
TIPS RESILIENSI SHOLAT
Sebagai seorang muslim tentu kegiatan sholat adalah
kewajiban, sholat sendiri secara bahasa bermakna do’a, yang tujuannya adalah
mendekatkan diri dengan sang pencipta tuhan semesesta alam, kemudian menjaga
hubungan sepiritual dan moral, juga termasuk kedisiplinan diri juga termasuk
kebersihan diri, karena diantara syarat sholat adalah bersuci dulu. Bagaimana
hubungannya dengan Resiliensi, dalam konteks psikologi inovasi diartikan
sebagai kemampuan individu untuk tetap melaksanakan ibadah sholat dengan baik
dan penuh kesadaran meskipunmenghadapi berbagai tantangan dan rintangan dalam
kehidupan sehari-hari semisal sakit, hujan, bencana alam, atau bepergian tetap harus melaksanakannya. Reseliensi ini
sangat berhubungan dengan kekeuatan mental, spiritual, dan emosional yang di
peroleh dari kebiasaan rutin sholat.
Tips membentuk
resiliensi dalam kegitan sholat.
1.Konsisten
dalam melaksanakan sholat
Resiliensi sholat dapat dilihat dari konsistensi seseorang
dalam melaksanakan ibadah sholat ini. Baik dia dalam keadaan sibuk atau tekanan
hidup sholat menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari
yang nantinya akan dapat memberikan ketenangan batin.sebagaimana yang tertuang
dalam Al-Qur’an bahwa Allah berfirman “ Sesungguhnya
sholat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya bagi orang-orang yang
beriman (QS. An-Nisa {4};103) jelas sekali bahwa konsistensi dalam sholat
adalah satu cara untuk mempertahankan kedamaian batin dan meningkatkan
kaetahanan ruhani.
2.Meningkatkan Kualitas Sholat
Resiliensi bukan hanya sekedar melaksanakan sholat akan
tetapi bagaimana agar kita meningkatkan kualitas sholat tersebut, halnuya ini
kuncinya adalah sholat dilakasanakan dengan khusyuk atau tuma’ninah sehingga
memahami menyerapi makna bacaan, serta bagaiamna didalam setiap gerakan
dilakukan dengan tenang tidak terburu-buru dan menghadirkan sikap hati .sebagaiamana
dalam sebuah hadist nabi “ Sholatlah kamu seperti orang melihat Allah,
jika kamu tidak melihatNya, maka sesungguhnya Dia melihtamu. (HR. Bukhori dan
Muslim). Hadist ini mengajarkan kepada kita pentingnya kualitas dalam
sholat yang akan meningkatkan ketahanan
ruhani seseorang
3.Sholat Sarana Menghadapi Ujian Hidup
Dalam Al-Qur’an Allah
berfirman “Dan mohonlah pertolongan
kepada Allah dengan sabar dan sholat dan sesungguhnya sholat itu amat berat
kecuali bagi orang-orang yang khusyuk (QS. Al-Baqoroh {2};45) Ayat ini menegaskan
bahwa sholat merupakan sumber pertolongan dalam menghadapi berbagai ujian
hidup, maka sholat dapat menjadi sarana untuk menghadapi berbagai ujian dan
kesulitan dalam hidup, ketika banyak masalah dalam kehidupan tentunya sholat
akan menjadi tempat mengadu kepada tuhannya, yang kesudahan dari sholat jiwa
semakin tenang
4.Sholat sebagai keseimbangan Emosional
Sebagaimana Nabi SAW bersabda “Ketika salah seorang diantara kalian merasa
tertekan maka hendaknya dia sholat”(HR.Dawud) Hadist ini menunjukan bahwa
sholat dapat menjadi jalan untuk meredakan stress dan meningkatkan ketahanan
emosional. Dapat membantui individu menjaga keseimbangan emosionalnya, bias mengatur
kecemasan dan stressnya sehingga akan lebih tahan dan tenang dalam menghadapi
tekanan hidup
5.Sholat sebagai Upaya Menumbuhkan
Rasa Syukur dan Sabar.
Allah berfirman dalam Al-Qur.an “Maka
bersabarlah kamu sesungguhnya janji Allah adalah benar’ (QS. Ar-Rum {30};60) Sholat
membantu seseorang untuk lebih bersyukur dan sabar, ketika menghadapi
kesulitan-kesulitan dalam kehidupan sehari-hari, dan sebagai meomen refleksi
untuk menyadari nikmat yang sudah dikaruniakan Allah dan meminta kekuatan agar
tetap sabar
KESIMPULAN
Resiliensi dalam sholat kita tidak hanya terletak pada kemampuan untuk
melaksanakan ibadah secara fisik, namun perlu juga pemahaman akan makna sholat
yang kita kerjakan sehingga membawa kedamaian hati, dengan terus meningkatkan
kualitas sholat individu akan dapat mengembangkan kesehatan mental dan
emosional serta nilai-nilai sepiritual yang lebih baik dalam kehidupan
sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA
1.Al-Quran al- karim (2005) Al-Qur’an dan terjemahannya .Departemen Agama
Republik Indonesia
2. Muslim, I. H. (2001). Shahih Muslim. Riyadh: Darussalam.
3.Abu Dawud, S. (2008). Sunan Abu Dawud. Riyadh: Darussalam.
4.Nursalam. (2020). Konsep Resiliensi dan Penerapannya dalam Keperawatan.
Jakarta: Salemba Medika.
5. Pargament, K. I. (2007). Spiritually Integrated Psychotherapy:
Understanding and Addressing the Sacred. New York: Guilford Press.
:
0 komentar:
Posting Komentar