Analisis Pengelolaan Sampah pada Masyarakat Desa Disanah Kecamatan Sreseh Kabupaten Sampang
Tugas Psikologi Lingkungan
Nama :
Nicholas Christianto Catur Nugroho
NIM :
24310410030
Dosen Pengampu : Dr., Dra.Arundati Shinta, MA
Program Studi
Psikologi
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45
Topik : Sistem pengelolaan
sampah di pedesaan, khususnya di Desa Disanah, Sampang
(Madura),
serta upaya meningkatkan kesadaran dan fasilitas pengelolaan sampah masyarakat.
Penulis : Muchammad Zamzami Elamin, Kartika Nuril Ilmi,
Tsimaratut Tahrirah, Yudhi Ahmad Zarnuzi, Yanuar Citra Suci, Dwi Ragil
Rahmawati, Rizky Kusumawardhani, Dimas Mahendra Dwi P., Rizqi Azizir
Rohmawati,Pandhu Aji Bhagaskoro, Ismi Fuatjia Nasifa.
Sumber : Sampang, M. (2018).
Analisis Pengelolaan Sampah Pada Masyarakat Desa Disanah Kecamatan Sreseh
Kabupaten Sampang. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 10(4).
Permasalahan : Pengelolaan sampah di Desa Disanah belum baik dan tidak sesuai standar.
Sampah
dibuang sembarangan
dan dibakar,
menyebabkan pencemaran dan masalah kesehatan.
Tidak ada Tempat
Penampungan Sementara dan fasilitas kebersihan yang
memadai.
Kesadaran
masyarakat masih rendah, serta akses transportasi sulit untuk
pengangkutan sampah.
Tujuan Penelitian : Mengetahui sistem dan kondisi pengelolaan sampah di Desa Disanah,
serta mencari solusi yang
dapat diterapkan agar masyarakat lebih sadar dan memiliki sistem pengelolaan
sampah yang baik.
Metode Penelitian : Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari hingga Februari 2017
di Desa Disanah, Kecamatan
Sreseh, Kabupaten Sampang, Madura. Tujuan pendekatan
kualitatif adalah untuk menggali
informasi secara langsung dari masyarakat dan pihak terkait,
bukan hanya berdasarkan data angka, tetapi melalui pemahaman mendalam terhadap
situasi sosial dan budaya setempat.
Teknik penelitian dengan cara survei lapangan, focus group discussion(FGD)
dilakukan dengan beberapa perangkat desa dan karang taruna, wawancara dengan kepala
desa dan Badan Lingkungan Hidup.
Hasil dan Diskusi : pemerintah desa menyampaikan bahwa mereka
belum mampu menyediakan lahan untuk TPS karena keterbatasan anggaran desa. Badan Lingkungan Hidup memberikan saran agar pemerintah desa
mengajukan usulan pembebasan lahan dalam forum Musyawarah Pembangunan Desa serta melakukan sosialisasi intensif kepada
masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik. Selain itu,
disarankan adanya pengadaan tong
sampah, alat kebersihan, dan pelatihan daur ulang agar masyarakat
dapat memanfaatkan sampah menjadi barang berguna. Rencana bertahap selama enam tahun,
meliputi kegiatan sosialisasi rutin, gotong royong bersih desa, pembangunan TPS
dan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST), serta pelatihan keterampilan
pengelolaan sampah. Ditekankan pula bahwa perubahan perilaku masyarakat
membutuhkan waktu, contoh teladan, dan
dukungan berkelanjutan dari pemerintah dan lembaga terkait.
Dengan demikian, hasil diskusi menegaskan perlunya
Kesimpulan
: Sistem
pengelolaan sampah di Desa Disanah masih tergolong buruk dan belum berjalan dengan baik. Hal ini disebabkan oleh kebiasaan
masyarakat yang masih membuang sampah
sembarangan, seperti di lahan kosong, tambak, selokan, di pinggir jalan dan membakar sampah tanpa ada proses
pengolahan lebih lanjut. Keterbatasan
sarana dan prasarana
menjadi faktor utama penghambat, di antaranya tidak adanya tempat sampah di rumah-rumah warga, tidak tersedianya Tempat Penampungan Sementara,
serta akses jalan yang sulit menuju
desa sehingga pengangkutan sampah ke tempat pembuangan akhir
tidak dapat dilakukan. Perlunya
sosialisasi, penyediaan fasilitas
pendukung, dan peningkatan kesadaran masyarakat agar sistem
pengelolaan sampah di Desa Disanah dapat berjalan dengan baik dan
berkelanjutan.
0 komentar:
Posting Komentar