9.11.25

Psikologi Lingkungan - Essai 1 - Meringkas Jurnal tentang Sampah

Analisis Pengelolaan Sampah pada Masyarakat Desa Disanah Kecamatan Sreseh Kabupaten Sampang 


Tugas Psikologi Lingkungan


Nama : Nicholas Christianto Catur Nugroho

NIM : 24310410030

Dosen Pengampu : Dr., Dra.Arundati Shinta, MA 


Program Studi Psikologi

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45




Topik : Sistem pengelolaan sampah di pedesaan, khususnya di Desa Disanah, Sampang (Madura), serta upaya meningkatkan kesadaran dan fasilitas pengelolaan sampah masyarakat.

 

Penulis : Muchammad Zamzami Elamin, Kartika Nuril Ilmi, Tsimaratut Tahrirah, Yudhi Ahmad Zarnuzi, Yanuar Citra Suci, Dwi Ragil Rahmawati, Rizky Kusumawardhani, Dimas Mahendra Dwi P., Rizqi Azizir Rohmawati,Pandhu Aji Bhagaskoro, Ismi Fuatjia Nasifa.

 

Sumber : Sampang, M. (2018). Analisis Pengelolaan Sampah Pada Masyarakat Desa Disanah Kecamatan Sreseh Kabupaten Sampang. Jurnal Kesehatan Lingkungan10(4).

Permasalahan : Pengelolaan sampah di Desa Disanah belum baik dan tidak sesuai standar.

Sampah dibuang sembarangan dan dibakar, menyebabkan pencemaran dan     masalah kesehatan.

Tidak ada Tempat Penampungan Sementara dan fasilitas kebersihan yang memadai.

Kesadaran masyarakat masih rendah, serta akses transportasi sulit untuk pengangkutan sampah.

 

Tujuan Penelitian : Mengetahui sistem dan kondisi pengelolaan sampah di Desa Disanah, serta mencari solusi yang dapat diterapkan agar masyarakat lebih sadar dan memiliki sistem pengelolaan sampah yang baik.

 

Metode Penelitian : Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari hingga Februari 2017 di Desa Disanah, Kecamatan Sreseh, Kabupaten Sampang, Madura. Tujuan pendekatan kualitatif adalah untuk menggali informasi secara langsung dari masyarakat dan pihak terkait, bukan hanya berdasarkan data angka, tetapi melalui pemahaman mendalam terhadap situasi sosial dan budaya setempat. Teknik penelitian dengan cara survei lapangan, focus group discussion(FGD) dilakukan dengan beberapa perangkat desa dan karang taruna, wawancara dengan kepala desa dan Badan Lingkungan Hidup.

 

Hasil dan Diskusi : pemerintah desa menyampaikan bahwa mereka belum mampu menyediakan lahan untuk TPS karena keterbatasan anggaran desa. Badan Lingkungan Hidup memberikan saran agar pemerintah desa mengajukan usulan pembebasan lahan dalam forum Musyawarah Pembangunan Desa serta melakukan sosialisasi intensif kepada masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik. Selain itu, disarankan adanya pengadaan tong sampah, alat kebersihan, dan pelatihan daur ulang agar masyarakat dapat memanfaatkan sampah menjadi barang berguna. Rencana bertahap selama enam tahun, meliputi kegiatan sosialisasi rutin, gotong royong bersih desa, pembangunan TPS dan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST), serta pelatihan keterampilan pengelolaan sampah. Ditekankan pula bahwa perubahan perilaku masyarakat membutuhkan waktu, contoh teladan, dan dukungan berkelanjutan dari pemerintah dan lembaga terkait. Dengan demikian, hasil diskusi menegaskan perlunya

 

Kesimpulan : Sistem pengelolaan sampah di Desa Disanah masih tergolong buruk dan belum berjalan dengan baik. Hal ini disebabkan oleh kebiasaan masyarakat yang masih membuang sampah sembarangan, seperti di lahan kosong, tambak, selokan, di pinggir jalan dan membakar sampah tanpa ada proses pengolahan lebih lanjut. Keterbatasan sarana dan prasarana menjadi faktor utama penghambat, di antaranya tidak adanya tempat sampah di rumah-rumah warga, tidak tersedianya Tempat Penampungan Sementara, serta akses jalan yang sulit menuju desa sehingga pengangkutan sampah ke tempat pembuangan akhir tidak dapat dilakukan. Perlunya sosialisasi, penyediaan fasilitas pendukung, dan peningkatan kesadaran masyarakat agar sistem pengelolaan sampah di Desa Disanah dapat berjalan dengan baik dan berkelanjutan.


0 komentar:

Posting Komentar