3.11.25

Psikologi Lingkungan - Esai 3 - Before After - Dr. Arundati Shinta - SPSJ - Oktober 2025 - Nindi Wahyu Oktaviantari 24310410042

 

Before - After Kondisi Embung kampus UII Jogja dan Sungai Serang Kulon Progo 

Nindi Wahyu Oktaviantari

24310410042

Psikologi Lingkungan

Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta, M.A

Essay 2 – Plogging

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45

Yogyakarta

Kegiatan before – after saya lakukan pada tanggal 22 Oktober 2025 selepas pulang dari TPST randu alas. Ketika itu ada salah satu teman saya yang menawarkan untuk singgah dan melihat keindahan embung di belakang Universitas besar yang ada di Jogja yaitu Universitas Islam Indonesia. Saya yang berasal dari pinggiran kota tentu dengan senang hati menyetujuinya. Setelah berkeliling ada yang sedikit menggelitik mata saya. Sekumpulan sampah yang ada di aliran air embung tersebut. Dengan kesadaran penuh, saya mengambil kantong sampah yang saya bawa dari rumah dan sudah saya siapkan sedari awal. Sampah itu berupa plastik, botol bekas, sampah bekas makanan, kain yang tidak terpakai, tempat bekas makan tidak terpakai,sandal bekas dan masih banyak lagi.

Sebagai mahasiswa yang sudah sedikit banyak mempelajari mengenai psikologi lingkungan saya menjadi tergerak dan melalui teori psikologi lingkungan, saya belajar bahwa manusia dan lingkungan saling terhubung. Lingkungan yang bersih, nyaman, dan sesuai dengan kebutuhan manusia bisa membuat seseorang merasa lebih bahagia dan tenang. Sebaliknya, lingkungan yang kotor, berantakan bisa menimbulkan stres dan menurunkan kualitas hidup. Karena itu, menjaga dan menciptakan lingkungan yang baik bukan hanya soal peduli pada alam, tetapi juga bagian penting dari menjaga kesehatan mental dan keseimbangan hidup manusia.

Kurang lebih sebanyak 1 kg sampah saya kumpulkan. Sampah itu berasal dari aliran sungai yang menuju pada bibir embung. Selain saya, disana ada beberapa anak kecil yang sedang melakukan pengumpulan sampah. Sembari bermain air mereka mengumpulkan beberapa sampah plastik bekas botol minum. Setelah sampah itu terkumpul, kembali lagi saya memutuskan untuk membawa kumpulan sampah itu pulang sembari menunggu hasil sampah pada before – after yang kedua.

Kegiatan before – after selanjutnya saya lakukan pada 31 oktober 2025 sekitar pukul 10.00 – 11.00 di bantaran sungai serang kulon progo. Di wilayah itu saya menemukan berbagai macam sampah akibat arus air sungai yang sempat banjir. Seperti kain, sandal bekas, ranting pohon, dan semacam plastik – plastik bekas. Ada juga botol bekas minum yang di hasilkan dari para menambang pasir yang tidak membuang sampah atau membawa pulang bekas minumnya. Minimnya kesadaran bahwa sampah bisa memperparah terjadinya banjir masih terjadi pada warga kulon progo. Menurut mereka, sampah masih menjadi tanggung jawab pemerintah bukan diri sendiri.

Saya membawa kantong sampah sebanyak 5 buah, dan saya memilah mana sampah yang bisa di daur ulang dan mana yang tidak bisa. Seperti sampah kayu, daun dan lainnya saya memilih untuk mengumpulkan dan di bawa di atas sungai sedangkan sampah yang masih bisa di daur ulang saya membawanya pulang. Sekitar ½ kg sampah plastik berhasil saya kumpulkan.

Setelahnya saya menjadikan satu hasil dari kegiatan before – after ini dan selanjutnya membawa sampah – sampah tersebut untuk di setor pada bank sampah. Kegiatan ini membawa dampak baik bagi saya pribadi dan lingkungan. Berharap agar sebagian kecil dari kepedulian saya terhadap lingkungan dapat berdampak besar pada lingkungan tersebut.

0 komentar:

Posting Komentar