Plogging, Gaya Hidup Sehat dan Ramah Lingkungan
Ainun Awanda Frisca
24310430013
Psikologi Lingkungan
Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta, M.A
Essay 2 - Plogging
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Plogging adalah kombinasi dari jogging dan memungut sampah, kegiatan ini berasal dari Swedia yang berasal dari kata “plocka upp” yang berarti “mengambil” dan berhubungan dengan berlari. Plogging tidak hanya menyehatkan tubuh tetapi juga memberikan dampak positif terhadap lingkungan sekitar kita. Saya melakukan plogging di dua lokasi yang berbeda selama masing-masing satu jam.
Lokasi pertama adalah area jogging stadion Maguwoharjo. Kegiatan ini saya lakukan pada tanggal 12 Oktober 2025 pukul 08.00–09.00 WIB. Saya berlari santai sambil memungut sampah dan sesekali jalan santai di sepanjang stadion Maguwoharjo dan di area parkir. Kurang lebih jarak yang saya tempuh dalam plogging ini adalah sekitar 1,5 KM. Ketika plogging, sampah yang paling banyak saya temukan adalah botol plastik, daun, ranting, cup minuman dan bungkus makanan. Setelah saya kumpulkan sampah-sampah tersebut, kemudian saya pilah diantaranya botol plastik saya kumpulkan untuk dibawa ke bank sampah, sedangkan sampah non-daur ulang saya buang ke TPS terdekat. Sampah botol plastik dan sampah yang bisa didaur ulang ketika saya timbang memiliki berat 0,87 kg, serta sampah yang non-daur ulang seperti daun memiliki berat 0,32 kg.
Lokasi kedua adalah saya mulai dari sepanjang trotoar jalan Selotomo yang berada disekitar tempat kost yang saya tinggali hingga ke jalan-jalan yang lain dengan jarak tempuh sekitar 1,7 KM, saya melakukannya pada tanggal 19 Oktober 2025 pukul 06.00–07.00 WIB. Di sekitar jalan yang saya lalui, masih banyak sampah yang tidak berada pada tempatnya. Sampah-sampah yang saya temui, saya pungut dan sampah-sampah tersebut yang paling dominan adalah sampah botol plastik, cup minuman dan plastik pembungkus makanan atau minuman. Total sampah yang terkumpul sebanyak 0,54 kg. Setelah dikumpulkan, saya membawa sampah-sampah tersebut ke bank sampah Gemah Ripah.
Kegiatan ini membuka mata saya bahwa sampah di ruang publik masih menjadi masalah besar. Plogging membuat saya merasa lebih sadar lingkungan sekaligus menjaga kebugaran. Kegiatan ini juga menyenangkan karena saya bisa berolahraga sambil menjaga lingkungan.
Sebagai bukti, saya lampirkan dua foto kegiatan plogging yang saya lakukan di masing-masing lokasi. Kegiatan ini meski berawal dari tugas namun secara perlahan membawa dampak positif bagi saya, karena yang biasanya hanya olahraga sebatas lari kini bertambah menjadi kegiatan yang juga bersifat pro-lingkungan. Semoga hal positif ini tidak hanya menjadi sebuah tugas semata melainkan menjadi sebuah kebiasaan yang menyehatkan dan mulai peduli terhadap lingkungan sekitar.
Melalui plogging, saya belajar bahwa kepedulian terhadap lingkungan bisa dimulai dari hal sederhana namun konsisten. Semoga gerakan ini bisa menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan sekitar.


0 komentar:
Posting Komentar