6.11.25

Psikologi Inovasi Esai 8 - Ujian Tengah Semester

 Psikologi Inovasi

Ujian Tengah Semester

Dosen Pengampu : Dr. A. Shinta, M. A.

Ahmad Fawwaz

25310420005


Fenomena sosial yang tengah menjadi sorotan di berbagai media Indonesia adalah pendekatan Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi (KDM), dalam menangani remaja dengan perilaku menyimpang seperti merokok, membolos, berkelahi, dan kenakalan lainnya. Berbeda dari pendekatan konvensional yang lazim dilakukan oleh pejabat daerah lainseperti memasukkan anak ke pesantren atau lembaga pemasyarakatan khususKDM memilih metode yang inovatif dan tegas: memasukkan remaja tersebut ke dalam barak militer selama beberapa bulan. Di sana, mereka dilatih untuk berdisiplin, berdoa, berolahraga, belajar, dan menjalani rutinitas positif lainnya. Menariknya, orang tua dari anak-anak tersebut justru menyetujui pendekatan ini secara formal melalui surat bermeterai.

Pendekatan KDM dapat dianalisis melalui skema persepsi yang dikemukakan oleh Paul A. Bell dan kawan-kawan (dalam Sarwono, 1995; Patimah et al., 2024). Skema ini menjelaskan bahwa persepsi terhadap stimulus lingkungan menjadi dasar terbentuknya perilaku, yang kemudian dapat berkembang menjadi kebiasaan jika dilakukan secara berulang.

Dalam konteks ini, stimulus lingkungan berupa perilaku menyimpang remaja dipersepsikan oleh KDM sebagai kondisi yang berada di luar batas optimal. Alih-alih menoleransi atau mengabaikan perilaku tersebut, KDM memaknai situasi ini sebagai bentuk kegawatan sosial yang harus segera ditangani. Persepsi ini mendorong munculnya coping behavior berupa intervensi lingkungan yang ketat dan terstruktur melalui barak militer. Strategi ini merupakan bentuk adjustment, yaitu upaya mengubah lingkungan agar sesuai dengan kebutuhan perkembangan remaja.

Hasil dari intervensi tersebut menunjukkan bahwa remaja yang sebelumnya menunjukkan perilaku menyimpang mengalami perubahan signifikan. Mereka menjadi lebih disiplin, memiliki tujuan hidup, dan menunjukkan perilaku prososial. Hal ini menunjukkan bahwa persepsi KDM terhadap kenakalan remaja sebagai kondisi yang dapat diubah melalui lingkungan yang terstruktur berhasil membentuk perilaku baru yang positif. Ketika perilaku ini dilakukan secara konsisten, ia berkembang menjadi kebiasaan yang mendukung masa depan remaja tersebut.

Pendekatan KDM juga menunjukkan bahwa persepsi bukanlah proses pasif, melainkan aktif dan kreatif. Ia tidak sekadar bereaksi terhadap stimulus, tetapi menciptakan makna baru dan lingkungan baru yang memungkinkan perubahan. Dalam psikologi lingkungan, hal ini sejalan dengan gagasan bahwa manusia dapat memengaruhi dan membentuk lingkungannya untuk mencapai keseimbangan dan kenyamanan psikologis (homeostatis).

Sebagai mahasiswa Psikologi, pendekatan KDM menjadi contoh nyata bagaimana persepsi yang tepat terhadap masalah sosial dapat melahirkan intervensi yang efektif dan berdampak jangka panjang. Ia menunjukkan bahwa perubahan perilaku bukan hanya soal niat, tetapi juga soal desain lingkungan yang mendukung pembentukan kebiasaan baru.

Pendekatan Kang Dedi Mulyadi dalam menangani remaja bermasalah melalui barak militer merupakan contoh nyata bagaimana persepsi terhadap lingkungan sosial dapat melahirkan strategi coping yang inovatif dan efektif. Dengan memaknai kenakalan remaja sebagai kondisi yang dapat diubah melalui intervensi lingkungan yang terstruktur, KDM berhasil menciptakan perubahan perilaku yang berkelanjutan. Skema persepsi Paul A. Bell menunjukkan bahwa persepsi bukan sekadar respons terhadap stimulus, melainkan proses aktif yang melibatkan makna, pengalaman, dan tujuan.

Dalam konteks psikologi inovasi, pendekatan ini menegaskan pentingnya desain lingkungan sebagai alat transformasi perilaku. Ketika individu ditempatkan dalam lingkungan yang mendukung nilai-nilai positif, maka persepsi terhadap diri dan masa depan pun ikut berubah. Perubahan perilaku yang konsisten akan membentuk kebiasaan baru yang lebih sehat dan produktif.

Sebagai penutup, pendekatan KDM mengajarkan bahwa perubahan sosial tidak selalu harus dimulai dari kebijakan besar atau sistem formal. Terkadang, perubahan dimulai dari keberanian untuk mempersepsikan masalah secara berbeda, dan dari kemauan untuk menciptakan lingkungan yang memungkinkan tumbuhnya harapan dan disiplin. Dalam dunia yang terus berubah, psikologi inovasi memiliki peran penting untuk menjembatani antara persepsi, perilaku, dan masa depan yang lebih baik.


Daftar Pustaka


Patimah, A. S., Shinta, A., & Al Adib, A. (2024). Persepsi terhadap lingkungan. Jurnal Psikologi, 20(1), 23–29.

Sarwono, S. W. (1995). Psikologi lingkungan. Jakarta: Grasindo & Program Pascasarjana Prodi Psikologi UI.

Myers, D. G. (1994). Exploring social psychology. New York: McGraw-Hill, Inc.

Fisher, J. D., Bell, P. A., & Baum, A. (1984). Environmental psychology (2nd ed.). New York: Holt, Rinehart and Winston.

            Kazdin, A. E. (2001). Behavioral modification in applied settings (6th ed.). Belmont, CA: Wadsworth Thomson Learning.

0 komentar:

Posting Komentar