10.11.25

Esai 3 – Menjadi Suri Tauladan

 

Mata Kuliah : Psikologi Inovasi

Tugas : Esai 3 – Menjadi Suri Tauladan

Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta, M.A.

Bulan dan Tahun Terbit : November 2025

Liyana Nofiasari

23310410049

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45

Membangun Ketekunan dan Menjadi Teladan

Perjalanan akademik sebagai mahasiswa psikologi menuntut kita untuk memahami teori-teori tentang perilaku manusia dan mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dua aspek yang penting dan saling berkaitan dalam perjalanan ini adalah ketekunan dalam menghadapi tantangan dan kemampuan untuk menjadi teladan bagi orang lain. Kedua hal ini merupakan keterampilan yang dapat kita kembangkan untuk meraih kesuksesan akademik dan profesional.

Ketekunan merupakan dasar dalam menghadapi berbagai rintangan selama masa perkuliahan. Mahasiswa psikologi sering menghadapi materi yang tidak mudah, mulai dari statistika hingga memahami kepribadian manusia yang beragam. Ketekunan merupakan kemampuan yang dapat dilatih melalui pengalaman dan cara-cara yang tepat. Safitri, Santoso, dan Suradika (2023) menjelaskan bahwa ketekunan mahasiswa di era sekarang perlu dikembangkan lebih jauh karena berbagai tantangan baru yang muncul, terutama dengan adanya teknologi dan tuntutan yang semakin tinggi. Mahasiswa yang tekun memiliki cara belajar yang lebih baik dan mampu bertahan ketika menghadapi kesulitan dalam kuliah. Temuan ini memberikan kita keyakinan bahwa siapapun dapat mengembangkan ketekunan melalui latihan yang terus-menerus.

Kita dapat membangun ketekunan dengan memulai dari langkah-langkah kecil namun dilakukan secara rutin. Pertama, tetapkan tujuan belajar yang jelas dan dapat diukur untuk setiap mata kuliah. Daripada mengatakan “Saya ingin pandai di mata kuliah Psikologi Inovasi” lebih baik kita merumuskan “Saya akan membaca dan merangkum dua bab setiap minggu”. Kedua, ciptakan kebiasaan belajar yang masuk akal dan sesuai dengan waktu terbaik kita. Beberapa orang lebih produktif di pagi hari, sementara yang lain lebih fokus di malam hari. Kenali pola diri sendiri dan manfaatkan waktu-waktu produktif tersebut. Ketiga, ketika menghadapi kegagalan atau nilai yang kurang memuaskan, jangan langsung menyerah. Gunakan kegagalan tersebut sebagai pelajaran untuk memperbaiki cara belajar. Tanyakan pada diri sendiri apa yang kurang, apakah cara membaca, mengerjakan tugas, atau memahami materi, lalu buat perubahan yang diperlukan.

Ketekunan yang kita kembangkan akan menjadi lebih berarti ketika kita juga mampu menjadi teladan bagi orang lain. Sebagai mahasiswa psikologi, kita berada dalam posisi khusus untuk mempengaruhi lingkungan sekitar secara positif. Mansyur et al., (2025) menjelaskan bahwa keteladanan merupakan cara yang ampuh dalam membentuk karakter seseorang. Seseorang yang terus-menerus menampilkan perilaku positif dapat menginspirasi orang lain untuk melakukan hal serupa. Konsep ini sangat cocok bagi kita yang sedang mempelajari tentang bagaimana manusia belajar dari mengamati orang lain di sekitarnya.

Menjadi teladan dimulai dari keselarasan antara kata dan perbuatan. Kita tidak perlu menjadi sempurna, tetapi kita perlu menunjukkan kejujuran dalam tindakan sehari-hari. Misalnya jika kita mengajak teman sekelompok untuk mengerjakan tugas tepat waktu, pastikan kita sendiri juga menyelesaikan bagian kita dengan baik. Ketika kita berbicara tentang pentingnya kesehatan mental, tunjukkan bahwa kita juga mempraktikkan perawatan diri dan mengelola stres dengan cara yang sehat. Kedua, bagikan pengalaman dan pengetahuan kita dengan tulus. Ketika teman mengalami kesulitan memahami materi kuliah, tawarkan bantuan untuk belajar bersama. Pengalaman kita menghadapi tantangan dan membangun ketekunan bisa menjadi inspirasi bagi mereka yang sedang berjuang. Ketiga, terbuka tentang proses belajar kita, termasuk kesalahan dan kegagalan yang pernah dialami. Keterbukaan ini membuat orang lain merasa bahwa kesuksesan merupakan hasil dari proses yang panjang dan penuh pembelajaran.

Ketekunan dan menjadi teladan saling memperkuat satu sama lain. Semakin kita tekun mengembangkan diri, maka semakin banyak pengalaman positif yang dapat kita bagikan kepada orang lain. Sebaliknya, ketika kita berkomitmen menjadi teladan, kita akan termotivasi untuk lebih tekun karena menyadari bahwa orang lain mengamati dan terinspirasi dari perjalanan kita. Mansyur et al., (2025) menegaskan bahwa nilai keteladanan dapat memperkuat karakter mahasiswa ketika diterapkan dalam kehidupan nyata. Kombinasi keduanya ini membantu kita meraih prestasi akademik yang lebih baik dan mempersiapkan kita menjadi individu yang berkualitas.

Link Video Youtube 1 : Tips Membangun Ketekunan

https://youtu.be/9kvRaSNQRT8?si=CTPze6sudXxX7_yU  

Link Video Youtube 2 : Tips Menjadi Teladan

https://youtu.be/Pt7GNZcfIQ4?si=IZ90NZOzAhMK-UkT

Daftar Pustaka

Mansyur, M., Budimansyah, D., Wahyu, W., & Nurdin, E. S. (2025). Nilai-nilai keteladanan Pangeran Hidayatullah untuk penguatan karakter mahasiswa. Jurnal Moral Kemasyarakatan, 10(1), 194–205.

Safitri, H., Santoso, G., & Suradika, A. (2023). Melampaui batas karakter ketekunan mahasiswa FIP UMJ di era 21. Jurnal Pendidikan Transformatif (JPT), 2(6), 56-77.

0 komentar:

Posting Komentar