FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45
NOVEMBER 2025
Pagi itu, udara masih segar ketika beberapa orang berlari santai di taman kota. Tapi ada yang berbeda — di tangan mereka bukan cuma botol minum, melainkan juga kantong sampah. Sambil jogging, mereka memunguti sampah yang berserakan di sepanjang jalan. Inilah yang disebut plogging, sebuah kegiatan unik yang menggabungkan olahraga dengan aksi menjaga kebersihan lingkungan. Meski belum begitu populer di Indonesia, plogging sebenarnya sudah lama dikenal di Swedia. Selain bikin tubuh bugar, kegiatan ini juga bikin hati terasa lega karena turut menjaga bumi tetap bersih.
Senin, 10 November 2025, pagi hari ketika sunset mulai berwarna, sekitar setengah 6, saya memutuskan untuk pergi ke embung tambak boyo . Meski sedikit hujan rintik rintik, suasana tetap ramai. Orang-orang masih banyak yang berjalan pagi. Bukannya membuat semangat saya surut, pemandangan itu justru bikin hati makin senang. Saya bisa menikmati pagi bersama banyak orang lain, sambil berolahraga santai dan ikut menjaga kebersihan lingkungan.
Sambil melangkah dan memperhatikan sekitar, saya berpikir—apakah ada “pundi-pundi harta” yang bisa saya temukan hari ini? Ya, pagi itu bukan sekadar olahraga biasa. Kali ini saya ingin sekaligus menabung, tapi bukan dalam bentuk uang. Tabungan saya berupa rerongsokan yang dibuang sembarangan oleh orang lain. Mungkin mereka belum sadar, kalau apa yang mereka anggap sampah, sebenarnya masih punya nilai. Barang-barang itu seperti harta kecil yang tercecer di antara langkah manusia yang lalu-lalang.
Saya pun segera bersiap untuk mengumpulkan “harta karun” yang sudah kami incar sejak awal. Begitu aksi dimulai, beberapa pasang mata mulai memperhatikan gerak-gerik kami. Sempat saya bingung—mungkin mereka heran dengan apa yang kami lakukan—tapi tak masalah, saya tetap lanjut. Tanpa terasa, satu jam berlalu begitu cepat. Dari hasil berkeliling, saya berhasil mengumpulkan cukup banyak barang: bungkus rokok, kemasan snack, gelas kertas bekas minuman, hingga berbagai jenis plastik pembungkus makanan. Siapa sangka, kegiatan sederhana ini bisa seasyik itu.
Hari masih sama, dan saya belum ingin berhenti. Sebelum pulang menuju arah kosan saya berjalan santai sembari menikmati suasana sekitar. Belum lama melangkah, saya menemukan banyak sekali sampah sampah bekas seperti pemuda pemuda yang habis nongkrong di malam minggu sebelumnya dan belum dibersihkan sampah seperti bekas bekas sisa makanan, kulit kacang dan banyak botol botol minuman seperti aqua dan lainnya
Ironisnya, masih banyak orang yang belum sadar betapa pentingnya menjaga kebersihan lingkungan — dan belum melihat peluang dari hal-hal yang mereka buang begitu saja. Padahal, menjaga kebersihan bukan cuma tanggung jawab petugas kebersihan, tapi tanggung jawab kita semua. Kita yang setiap hari menikmati dan menggunakan fasilitas umum seharusnya ikut andil menjaga agar lingkungan tetap nyaman untuk semua.
Dari embung tambak boyo dan perjalan menuju arah tempat saya tinggal total sampah yang berhasil saya kumpulkan mencapai sekitar 3 kilo. Setelah itu, saya memilahnya satu per satu sesuai jenisnya — mana yang plastik, kertas, dan sebagainya. Rencananya, pada hari ini juga, semua hasil kumpulan itu akan saya setorkan ke bank sampah yang ada di dekat rumah. Rasanya menyenangkan bisa olahraga sambil melakukan sesuatu yang bermanfaat untuk lingkungan.
Menurut saya, kegiatan plogging ini benar-benar patut dicoba oleh masyarakat Indonesia. Selain bisa menjaga kebugaran tubuh, kita juga ikut berperan dalam menjaga kebersihan lingkungan. Jadi, dalam satu kegiatan, kita bisa dapat dua manfaat sekaligus — sehatnya dapet, bersihnya juga dapet! Yuk, mulai biasakan plogging minimal sekali dalam seminggu, supaya tubuh makin bugar dan bumi kita tetap terjaga.
Dokumentasi Ploging
0 komentar:
Posting Komentar