Menjaga
Kebersihan Lingkungan Dimulai dari Diri Sendiri
Tisya
Sukmalatri
24310410022
Psikologi
Lingkungan
Dosen
Pengampu : Dr. Arundati Shinta, M.A
Essay
2 – Plogging
Fakultas
Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Di
Yogyakarta terdapat sebuah stadion yang cukup terkenal di kalangan anak muda,
yaitu Stadion Maguwoharjo. Letaknya memang agak menjorok dari pusat kota, namun
selalu ramai dikunjungi. Stadion ini tidak hanya dikenal sebagai tempat
pertandingan sepak bola, tetapi juga populer sebagai lokasi jogging yang
menyenangkan. Bahkan tidak hanya pada akhir pekan, setiap hari stadion ini
dipenuhi oleh orang-orang yang gemar berolahraga, mulai dari anak-anak hingga
lansia.
Selain
aktivitas olahraga, suasana di sekitar stadion juga dipenuhi dengan banyaknya
penjual makanan dan minuman. Beragam pilihan tersedia, mulai dari makanan
ringan, jajanan tradisional, makanan cepat saji, hingga makanan berat. Tak
ketinggalan, berbagai minuman segar juga turut dijajakan. Suasana tersebut
menjadikan Stadion Maguwoharjo sebagai tempat yang hidup dan ramai setiap
harinya.
Bagi
saya pribadi, Stadion Maguwoharjo merupakan tempat favorit untuk jogging. Namun
pagi itu, kegiatan saya sedikit berbeda dari biasanya. Saya tidak hanya
jogging, tetapi melakukan plogging
kegiatan olahraga yang menggabungkan lari santai dengan memungut sampah
di sepanjang rute. Istilah plogging berasal dari bahasa Swedia “plocka
upp” yang berarti “memungut,” dan mulai populer di dunia sejak tahun 2016.
Saat plogging, saya membawa trash bag untuk mengumpulkan sampah yang saya temui. Saya jogging pada tanggal 12 Oktober 2025 sejauh kurang lebih 2 km mulai pukul 08.00 hingga 09.00 WIB. Hasilnya, satu kantong penuh sampah seberat sekitar 1 kg berhasil saya kumpulkan. Sebagian besar sampah yang saya temui berupa botol plastik, bungkus makanan, dan puntung rokok. Menurut saya, sampah-sampah tersebut berasal dari para pengunjung yang menikmati jajanan di sekitar stadion namun tidak membuang sampah pada tempatnya.
Bagi
saya, plogging bukan sekadar olahraga, tetapi bentuk nyata kepedulian terhadap
alam dan tanggung jawab pribadi terhadap kebersihan lingkungan. Dari pengalaman
ini, saya belajar bahwa menjaga kebersihan bukan hanya tugas pemerintah atau
petugas kebersihan, melainkan tanggung jawab setiap individu. Kini, setiap kali
saya berolahraga di luar ruangan, saya selalu membawa kantong kecil untuk
memungut sampah di sekitar.
Kegiatan
plogging tersebut meninggalkan kesan mendalam. Saya tidak hanya pulang dengan
tubuh yang sehat dan segar, tetapi juga dengan hati yang bahagia karena telah
melakukan sesuatu yang bermakna. Saya berjanji pada diri sendiri untuk
menjadikan plogging sebagai kebiasaan, karena dari langkah kecil inilah
perubahan besar bagi bumi dapat dimulai.


0 komentar:
Posting Komentar