15.10.25

Psi Lingkungan - Esai 2 - Plogging - Dr. Arundati Shinta - SPSJ - Oktober 2025 - Tisya Sukmalatri 24310410022

 

Menjaga Kebersihan Lingkungan Dimulai dari Diri Sendiri

Tisya Sukmalatri

24310410022

Psikologi Lingkungan

Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta, M.A

Essay 2 – Plogging

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45

Yogyakarta

Di Yogyakarta terdapat sebuah stadion yang cukup terkenal di kalangan anak muda, yaitu Stadion Maguwoharjo. Letaknya memang agak menjorok dari pusat kota, namun selalu ramai dikunjungi. Stadion ini tidak hanya dikenal sebagai tempat pertandingan sepak bola, tetapi juga populer sebagai lokasi jogging yang menyenangkan. Bahkan tidak hanya pada akhir pekan, setiap hari stadion ini dipenuhi oleh orang-orang yang gemar berolahraga, mulai dari anak-anak hingga lansia.

Selain aktivitas olahraga, suasana di sekitar stadion juga dipenuhi dengan banyaknya penjual makanan dan minuman. Beragam pilihan tersedia, mulai dari makanan ringan, jajanan tradisional, makanan cepat saji, hingga makanan berat. Tak ketinggalan, berbagai minuman segar juga turut dijajakan. Suasana tersebut menjadikan Stadion Maguwoharjo sebagai tempat yang hidup dan ramai setiap harinya.

Bagi saya pribadi, Stadion Maguwoharjo merupakan tempat favorit untuk jogging. Namun pagi itu, kegiatan saya sedikit berbeda dari biasanya. Saya tidak hanya jogging, tetapi melakukan plogging  kegiatan olahraga yang menggabungkan lari santai dengan memungut sampah di sepanjang rute. Istilah plogging berasal dari bahasa Swedia “plocka upp” yang berarti “memungut,” dan mulai populer di dunia sejak tahun 2016.

Saat plogging, saya membawa trash bag untuk mengumpulkan sampah yang saya temui. Saya jogging pada tanggal 12 Oktober 2025 sejauh kurang lebih 2 km mulai pukul 08.00 hingga 09.00 WIB. Hasilnya, satu kantong penuh sampah seberat sekitar 1 kg berhasil saya kumpulkan. Sebagian besar sampah yang saya temui berupa botol plastik, bungkus makanan, dan puntung rokok. Menurut saya, sampah-sampah tersebut berasal dari para pengunjung yang menikmati jajanan di sekitar stadion namun tidak membuang sampah pada tempatnya.


Sore harinya di tanggal 12 Oktober 2025 saya kembali melakukan plogging di sekitar tempat tinggal saya. Meski lingkungannya lebih kecil, ternyata masih banyak sampah plastik dan kertas berserakan. Saya berjalan sejauh 2 km dari pukul 16.00 hingga 17.00 WIB, dan berhasil mengumpulkan sekitar 1 kg sampah. Semua sampah tersebut kemudian saya setorkan ke bank sampah agar dapat didaur ulang dan memiliki nilai guna.

Bagi saya, plogging bukan sekadar olahraga, tetapi bentuk nyata kepedulian terhadap alam dan tanggung jawab pribadi terhadap kebersihan lingkungan. Dari pengalaman ini, saya belajar bahwa menjaga kebersihan bukan hanya tugas pemerintah atau petugas kebersihan, melainkan tanggung jawab setiap individu. Kini, setiap kali saya berolahraga di luar ruangan, saya selalu membawa kantong kecil untuk memungut sampah di sekitar.

Kegiatan plogging tersebut meninggalkan kesan mendalam. Saya tidak hanya pulang dengan tubuh yang sehat dan segar, tetapi juga dengan hati yang bahagia karena telah melakukan sesuatu yang bermakna. Saya berjanji pada diri sendiri untuk menjadikan plogging sebagai kebiasaan, karena dari langkah kecil inilah perubahan besar bagi bumi dapat dimulai.

 


0 komentar:

Posting Komentar