23.10.25

Esai 1 - MARIA NOVITA (24310410008) - SPSJ - Psikologi Lingkungan Esai 1 - Dr. Arudati Shinta, M. A

PERILAKU MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN  SAMPAH RUMAH TANGGA (Studi Kasus di Kelurahan Pasar Sarolangun)

MARIA NOVITA

NIM 24310410008

Mata Kuliah Psikologi Lingkungan

Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta, M.A

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

ESAI 1 – MERINGKAS JURNAL SAMPAH


Topik

PERILAKU MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN  SAMPAH RUMAH TANGGA (Studi Kasus di Kelurahan Pasar Sarolangun).

Sumber

Rahman, A. (2013). PERILAKU MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA (Studi Kasus di Kelurahan Pasar Sarolangun). Jurnal Bina Praja,  5(4), 215 - 220.

Permasalahan

Kelurahan  Pasar  Sarolagun,  Kabupaten Sarolangun menghadapi Permasalahan  sampah  erat  sekali  kaitannya dengan   perilaku    masyarakat   dalam   pengelolaan sampah,  sebab    masyarakatlah    yang    merupakan sumber    utama    sampah    itu    sendiri.    Mengatasi permasalahan sampah dari sumbernya akan menjadikan   permasalahan   sampah   menjadi   lebih sederhana.   Di   tengah   kesulitan   dan   keterbatasan pemerintah   dalam   hal   penyediaan   fasilitas   dan sumber   daya   manusia   untuk   pengelolaan   sampah maka  peran  masyarakat  dalam  pengelolaan  sampah menjadi aspek yang sangat penting.


Kendala  yang  dihadapi  masyarakat  antara  lain;  1)  Ada  33%  masyarakat yang   menyatakan   belum   terlayani   penjemputan   sampah   kerumahnya.   2)   Ada   23%   masyarakat menyatakan  belum  tersedia  TPS  dilingkungan  RTnya.  Selain  kendala  diatas  terungkap  juga  bahwa penjemputan  sampah  terkadang  tidak  dilaksanakan  setiap  hari  dan  keberadaan  tong  sampah  didepan rumah sering hilang diambil maling dan juga sebagian masyarakat belum mengetahui cara pengolahan sampah.  Kendala  yang  dihadapi  Pemerintah  adalah  1)  Kurangnya  fasilitas  seperti  TPS,  Armada pengangkut  sampah.  2)  Belum  semua  wilayah  di  Kelurahan  Pasar  Sarolangun  dapat  dilayani  oleh Distaksiman. 3) Kurangnya Tenaga Ahli 3R.

Tujuan Penelitian

Penelitian  ini  bertujuan  untuk  mengetahui  perilaku  masyarakat  dalam  pengelolaan  sampah  rumah tangga, khususnya  yang berkaitan dengan prinsip umum pengelolaan sampah yang baik dan penerapan reduce reuse  dan  recycle  (3R),  serta  untuk  mengetahui  kendala  yang  dihadapai  masyarakat  dan pemerintah  dalam  pengelolaan  sampah  rumah  tangga  di  kelurahan  pasar  sarolangun.  Penelitian  ini dilaksanakan  pada  bulan  April  sampai  dengan  Juni  2012  di  Kelurahan  Pasar  Sarolagun,  Kabupaten Sarolangun.


Isi

Menyoroti besarnya peran perilaku masyarakat dalam masalah sampah. Meskipun sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang baik, praktik sehari-hari dalam mengelola sampah belum sepenuhnya konsisten. Fasilitas terbatas, jadwal pengangkutan tidak rutin, serta peran petugas kebersihan yang belum maksimal juga menjadi kendala. Penelitian menegaskan pentingnya kombinasi antara edukasi, sarana memadai, dan tindakan nyata masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang bersih.

Metode

Metode penarikan sampel yang peneliti gunakan adalah metode quota sampling. Menurut Aswatini, metode quota sampling   yaitu metode pengambilan sampel yang tidak didasarkan pada strata atau daerah tetapi pada jumlah sampel yang sudah  ditentukan. Dalam pengumpulan data, peneliti menghubungi  subjek (unit  analisis) yang memenuhi persyaratan ciri-ciri   populasi tanpa menghiraukan darimana subjek  tersebut tetapi    masih dalam populasi penelitian. Biasanya yang  diambil  sebagai sampel adalah subjek yang mudah ditemui sehingga memudahkan pengumpulan data. Yang penting diperhatikan  disini  adalah  jumlah sampel (quantum) yang sudah ditentukan. Subjek yang dijadikan populasi adalah masyarakat rumah  tangga di Kelurahan Pasar Sarolangun. Sedangkan jumlah sampelnya ditentukan sebanyak 30 responden.  Responden tersebut berasal dari 6 RT dimana  setiap RT diambil 5 responden. 

Hasil

Hasil  penelitian  menunjukan  sebagian  besar 47%    atau    14    responden    menyatakan    terbiasa membuang   sampah   ke   TPS   yang   dibangun   oleh Pemerintah.    Sebanyak  23%  membuang  sampah  di tong   sampah   di   depan   rumah.   Hal   ini   dapat disimpulkan    bahwa    perilaku    masyarakat    dalam membuang sampah sudah baik.  Mengenai waktu membuang sampah menunjukan   53%   masyarakat   membuang   sampah pada  pagi  hari  dan  17  %  membuang  sampah  pada malam  hari,  hal  ini  menunjukan  bahwa  sebagian besar    masyarakat   sudah   baik   dalam    kebiasaan membuang  sampah  pada  waktu  yang  ideal.  Namun masih     ada     sedikit     responden     yang     terbiasa membuang  sampah  pada  siang  dan  sore  hari  yang sebenarnya   hal   ini   kurang   baik,   karena   sampah sampah   akan   terlihat   pada   siang   harinya   dimana umumnya masyarakat melakukan aktifitas pada siang hari.

Hasil  analisis  menunjukan  bahwa  hanya  17% atau  sedikit  masyarakat  yang  membawa  keranjang sendiri   ketika   berbelanja   sementara   yang   tidak pernah  membawa  keranjang  jauh  lebih  besar  yaitu 45%  dan  yang  kadang-kadang  membawa  keranjang sebesar  38  %  serta  1  orang  tidak  menjawab.  Ini menunjukan    perilaku reduce    dengan    membawa keranjang dapat dikatakan kurang baik.


Diskusi 

Pengelolaan sampah di Kabupaten Sarolangun, secara umum dapat dikatakan baik, akan tetapi  masih  sebatas  menerapkan  paradigma  lama yaitu  hanya  sebatas  kegiatan  kumpul,  angkut  dan buang  ke  TPA.  Oleh  karena  itu  perlu  peningkatan kualitas pengelolaan sampah agar terwujud masyarakat   yang   sehat,   lingkungan   hidup   yang lestari, serta mengubah sampah dari masalah menjadi sumber   daya   yang   berguna   bagi   masyarakat   dan lingkungan    dengan  menekankan  pada  beberapa  hal berikut:

1.Pemerintah Kabupaten Sarolangun perlu lebih gencar melaksanakan  sosialisasi   kebersihan, dan   memasyarakatkan   penerapan  prinsip  3R sehingga bukan hanya piala adipura  yang dapat dipertahankan namun kualitas pengelolaan sampah juga dapat ditingkatkan.  Dengan  sosialisasi   dan   memasyarkatkan   prinsip 3R diharapkan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah dapat meningkat yang pada akhirnya   membantu beban pemerintah dalam mewujudkan lingkungan yang bersih dan baik. 

2.Pemerintah Kabupaten Sarolangun sebaiknya memperluas   wilayah pelayanan penjemputan sampah kerumah-rumah warga.

Kesimpulan

Pertama,  perilaku masyarakat  dalam  penerapan  pengelolaan   sampah rumah  tangga  di  kelurahan  pasar  sarolangun  secara umum dapat dikatakan baik.  Kedua, perilaku Masyarakat dalam penerapan prinsip  3R  di Kelurahan  Pasar  Sarolangun  secara umum  dapat  dikatakan masih belum baik terlebih pada   kategori Recycle dimana hampir tidak ada masyarakat yang  melakukan  hal  ini,  hanya  3% saja masyarakat yang melakukan recycle atau daur ulang. Ketiga, beberapa kendala yang  dihadapi Masyarakat antara lain. 

a.belum semua masyarakat dapat menikmati layanan  penjemputan  sampah  kerumah  rumah-rumah.

b.Masyarakat menilai TPS yang ada saat ini masih kurang dan  jaraknya cukup jauh dari rumah mereka.

c.Sebagian masyarakat menilai penjemputan sampah kerumah   terkadang tidak dilakukan setiap hari oleh petugas. 

d.kurangnya pengetahuan tentang 3R

e.keberadaan tong sampah didepan rumah sering hilang.  Keempat, kendala yang dihadapi  pemerintah dalam  pengelolaan sampah antara lain keterbatasan penyediaan fasilitas seperti,  TPS, armada, SDM dan Tenaga ahli.

0 komentar:

Posting Komentar