26.8.25

REMEDIAL PSIKOLOGI INOVASI

 

ESSAY REMIDI : Hubungan Antara Teori Respon Rusbult dan Upaya Mencapai Kenyamanan


Ayu Windi Astuti - 23310420073

 

Dosen Pengampu Dra. Arundati Shinta, M.A

Mata Kuliah: Psikologi Inovasi

Kelas : SPSJ

 

Program Studi Psikologi

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45

 Tahun 2025

 

 

         Dalam menghadapi situasi yang tidak menyenangkan, baik di dunia akademik maupun profesional, individu seringkali merasa tertekan dan tidak berdaya. Mereka berada di persimpangan jalan, di mana pilihan yang tersedia adalah untuk menghadapi atau melarikan diri dari ketidaknyamanan tersebut. Teori yang dikembangkan oleh C. Rusbult, D. Zembrodt, dan D. Gunn (1982) menggambarkan empat respons utama yang dapat diambil individu: Exit, Voice, Loyalty, dan Neglect. Keempat respons ini dapat dikelompokkan berdasarkan dua dimensi utama, yaitu aktif-pasif dan konstruktif-destruktif. Memahami hubungan antara teori ini dengan upaya individu untuk mencapai situasi yang nyaman sangat penting, karena setiap pilihan membawa konsekuensi yang berbeda dan membentuk realitas baru bagi individu.

 

Respon Aktif dan Konstruktif: Voice

Ketika seseorang memilih untuk menggunakan Voice, mereka mengambil pendekatan yang aktif dan konstruktif. Ini berarti mereka secara langsung mencoba mengubah situasi yang tidak menyenangkan. Sebagai seorang mahasiswa, respons ini dapat berupa berbicara dengan dosen secara langsung untuk menanyakan transparansi penilaian, atau mengusulkan perbaikan kurikulum yang dianggap membosankan. Bagi seorang karyawan, ini bisa berarti menyampaikan masukan kepada atasan tentang beban kerja yang tidak adil atau mengusulkan solusi untuk masalah di lingkungan kerja.

Konsekuensi dari respons ini adalah adanya potensi perubahan positif. Jika upaya ini berhasil, individu dapat menciptakan lingkungan yang lebih nyaman, transparan, dan produktif. Namun, ada risiko yang menyertainya. Upaya untuk menyuarakan pendapat bisa jadi tidak didengarkan atau bahkan menimbulkan konflik, yang pada akhirnya dapat memperburuk keadaan dan memicu ketidaknyamanan baru.

 

Respon Aktif dan Destruktif: Exit

Respons Exit adalah pilihan yang aktif namun destruktif. Dalam konteks akademik, ini dapat berupa keputusan untuk keluar dari mata kuliah, pindah jurusan, atau bahkan keluar dari universitas. Di dunia kerja, ini sama dengan mengundurkan diri dari pekerjaan. Tindakan ini adalah cara paling ekstrim untuk melarikan diri dari ketidaknyamanan.

Konsekuensinya, individu mungkin akan segera terbebas dari situasi yang tidak menyenangkan. Mereka tidak lagi harus menghadapi dosen yang "pelit nilai" atau atasan yang "zalim". Namun, pilihan ini juga dapat menciptakan konsekuensi negatif jangka panjang. Mahasiswa mungkin kehilangan waktu dan uang yang sudah diinvestasikan dalam studi, sementara karyawan bisa kehilangan stabilitas finansial dan kesempatan karir. Meskipun terasa sebagai jalan keluar yang cepat, respons ini seringkali memindahkan masalah ke tempat lain, bukannya menyelesaikannya.

 

Respon Pasif dan Konstruktif: Loyalty

Berbeda dengan Voice, respons Loyalty bersifat pasif namun konstruktif. Individu memilih untuk tetap berada di tempatnya dan berharap bahwa situasi akan membaik seiring waktu. Mereka memiliki keyakinan pada institusi atau sistem, serta percaya bahwa masalah yang ada hanyalah sementara. Seorang mahasiswa yang memilih loyalty mungkin akan tetap mengerjakan tugas-tugasnya meskipun membosankan, dengan harapan akan ada perubahan kebijakan atau dosen akan menjadi lebih lunak di semester berikutnya. Karyawan yang loyal akan tetap bekerja keras, berharap kondisi perusahaan membaik atau atasan akan menyadari kerja keras mereka.

Konsekuensi dari respons ini adalah stabilitas. Individu tidak mengambil resiko dari konflik atau perubahan drastis. Namun, mereka juga berada dalam posisi yang rentan. Jika situasi tidak membaik, mereka akan terus berada dalam kondisi yang tidak nyaman dan mungkin akan merasa semakin tertekan. Kepercayaan yang tidak berbalas dapat mengikis motivasi dan kepuasan kerja atau belajar.

 

Respon Pasif dan Destruktif: Neglect

Respons Neglect adalah yang paling merugikan. Ini adalah respons pasif dan destruktif di mana individu memilih untuk mengabaikan atau mengurangi usaha mereka sebagai cara menghadapi ketidaknyamanan. Contohnya, mahasiswa mungkin mulai sering bolos, tidak mengerjakan tugas dengan serius, atau menunda-nunda pekerjaan. Karyawan mungkin akan sering datang terlambat, mengurangi produktivitas, atau menunjukkan sikap acuh tak acuh terhadap pekerjaan.

Konsekuensinya, respons ini dapat menyebabkan spiral ke bawah yang merugikan. Kualitas akademik atau kerja individu akan menurun, yang pada akhirnya akan memperburuk situasi mereka—nilai semakin buruk, atau bahkan bisa kehilangan pekerjaan. Meskipun terasa seperti tindakan "melawan" yang diam, neglect sebenarnya merugikan diri sendiri dan tidak akan pernah membawa individu ke dalam situasi yang lebih nyaman.

       Keempat respons yang dijelaskan oleh Rusbult et al. (1982) menunjukkan spektrum luas dari cara individu menghadapi ketidakpuasan. Respons Voice dan Loyalty cenderung membawa individu lebih dekat pada solusi yang konstruktif dan berkelanjutan, meskipun Voice memiliki risiko lebih besar dan Loyalty membutuhkan kesabaran. Sebaliknya, Exit dan Neglect adalah respons yang merusak; meskipun Exit mungkin membawa kelegaan instan, ia sering kali menciptakan masalah baru, sementara Neglect hanya akan memperparah situasi yang ada. Dengan memahami konsekuensi dari setiap pilihan, individu dapat membuat keputusan yang lebih sadar untuk benar-benar mencapai kondisi yang lebih nyaman dan memuaskan, baik di kampus maupun di tempat kerja.

 

Daftar pustaka :

Robbins, S.P. (1998). Organizational behavior. 8th Ed. Upper Saddle River, New Jersey: Prentice-Hall International, Inc.

Rusbult, C. E., Farrell, D., Rogers, G., & Mainous III, A. G. (1988). Impact of exchange variables on exit, voice, loyalty, and neglect: An integrative model of responses to declining job satisfaction. Academy of Management Journal, 31(3), 599-627.

 

 



0 komentar:

Posting Komentar