24.7.25

ESSAY 4. PSIKOLOGI INOVASI: Partisipasi Lomba – Fatien Muthmainnah Azzahra

 


Oleh:

Nama: Fatien Muthmainnah Azzahra

NIM: 22310410185

Dosen Pengampu: Dr. Arundati Shinta, M.A

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45

 



Lari dan Inovasi Diri: Transformasi Psikologis lewat Maraton Berbudaya dan 

Festival Warna

    Dalam konsep psikologi inovasi, perubahan diri dimulai dari kesadaran, pengalaman baru, dan keberanian untuk keluar dari rutinitas. Itulah yang saya rasakan saat mengikuti dua lomba marathon yang berbeda namun sama-sama penuh makna: Jelajah Tamanmartani KulineRun 2025 (6K) dan Pekanbaru ColoRun Festival 2025 (5K).

Melangkah Bersama Tradisi: Jelajah Tamanmartani KulineRun 2025



    kulineRun bukan sekedar ajang lari, tetapi ruang inovatif yang menggabungkan kebugaran, eksplorasi budaya dan rasa kebersamaan. Pada tanggal 13 juli 2025, saya menyusuri rute yang disepanjang area candi Prambanan, pemukiman warga, dan persawahan. Lomba itu bukan hanya sekedar berlari dan mencapai finish tercepat, namun banyak cerita lewat prosesnya, keramahan warga yang menyemangati saya ketika berlari dan hingga ada yang memakai kostum hanya demi menyemangati kami yang berlari. Dari perspektif psikologi inovasi, pengalaman ini membuatku keluar dari pola pikir “lari untuk kompetisi” menjadi “lari untuk koneksi”. Saya mulai memahami bahwa olahraga dapat menjadi jembatan untuk membentuk empati, keterbukaan budaya dan kreativitas sosial.

Warna dan Kebebasan: Pekanbaru ColoRun Festival 2025



    Berbeda dengan KulineRun, ColoRun Festival yang saya ikuti pada bulan Januari 2025 adalah selebrasi energi dan kebebasan. Lomba ini mengajak saya mengekspresikan diri setelah berlari ditengah lembaran bubuk warna-warni, musik DJ dan tawa. Tidak ada tekanan untuk menang, hanya dorongan untuk menikmati momen dan terhubung dengan orang-orang. Dalam konteks psikologi inovasi, lomba ini mematahkan batas-batas yang saya ciptakan sendiri. Kepercayaan diri yang melimpah ditengah keramaian dan bisa mengekspresikan diri tanpa beban. Saya belajar bahwa kebebasan psikologis adalah kunci kreativitas dan pertumbuhan.

    Melalui Jelajah Tamanmartani KulineRun 2025 dan Pekanbaru ColoRun Festival, saya menemukan bahwa inovasi diri bisa dimulai dari kreativitas sederhana: Lari. Dengan kombinasi budaya, seni dan komunitas, marathon menjadi alat untuk membentuk ketahanan mental, ekspresi diri dan pemahaman sosial.

    Perubahan tidak harus besar, tapi harus bermakna. Dan terkadang, inovasi terbesar adalah saat kita memutuskan untuk melangkah maju. Meski pelan tapi pasti.

 

 

0 komentar:

Posting Komentar