24.7.25

ESSAY 3 - PSIKOLOGI INOVASI: Berperilaku Inovatif - Nurhandika Khayata Auladi (22310410198) Nurhandika Khayata Auladi (22310410198) - DR. Arundati Shinta-UP45-JULI2025

 

Nama                           : Nurhandika Khayata Auladi

NIM                            : 22310410198

Mata Kuliah                : Psikologi Inovasi

Tugas Ke                     : 3

Nama Tugas                : Esai 3Berperilaku Inovatif

Dosen Pengampu        : Dr., Dra. Arundati Shinta, M.A.

Waktu Terbit               : Juli 2025


INOVASI DARI SAMPAH: POUCH DARI TAS SPUNBOND BEKAS 

Dalam dunia yang terus berkembang, kita dituntut untuk berpikir kreatif dan inovatif, terutama dalam memanfaatkan barang-barang yang dianggap tidak berguna. Salah satu bentuk inovasi yang saya lakukan adalah mengubah tas spunbond bekas dari acara kenduri atau tahlilan menjadi sebuah pouch kecil dengan resleting. Langkah ini bukan hanya menjadi solusi kreatif dalam mengurangi sampah, tetapi juga menjadi bentuk nyata penerapan ekonomi sirkuler yang berpotensi menjadi peluang bisnis dan solusi mengatasi pengangguran (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, 2020).

Ide ini muncul ketika saya melihat banyaknya tas spunbond yang menumpuk di rumah setelah menghadiri acara. Biasanya tas ini hanya digunakan sekali, lalu dibuang. Saya pun mulai berpikir, "Apa yang bisa saya buat dari bahan ini yang benar-benar bermanfaat sehari-hari?" Setelah mempertimbangkan bentuk dan kekuatan bahan, saya memutuskan untuk membuat pouch kecil dengan resleting. Barang ini cukup fungsional untuk menyimpan uang, alat tulis, atau barang-barang kecil lainnya.

Langkah-Langkah Pembuatan:

1.     Pilih tas spunbond bekas yang masih layak pakai.

2.     Bersihkan dan tas agar tidak ada bau atau noda.

3.     Potong kain spunbond menjadi dua bagian persegi panjang sesuai ukuran pouch yang diinginkan.

4.     Siapkan kain pelapis (bisa kain perca, furing, atau kain bekas lainnya) dengan ukuran yang sama.

5.     Jahit kain pelapis ke bagian dalam spunbond agar pouch lebih tebal, kuat, dan tidak mudah sobek.

6.     Setelah dilapisi, jahit sisi bawah dan samping kain, sisakan bagian atas untuk tempat resleting.

7.     Pasang resleting dengan menjahitnya secara hati-hati di bagian atas.

8.     Tambahkan tali kecil sebagai pegangan jika diperlukan, bisa juga dari sisa bahan spunbond.

9.     Rapikan jahitan dan periksa kekuatan pouch hasil akhir.


Proses ini melibatkan pemikiran kreatif dan inovasi. Menurut Siregar dan Pratiwi (2022), kreativitas adalah kemampuan untuk melihat potensi dalam sesuatu yang dianggap biasa atau tidak berguna. Dengan menggabungkan kreativitas dan keterampilan dasar menjahit, saya menghasilkan produk baru dari limbah rumah tangga. Bahkan, jika dikembangkan, kegiatan ini bisa menjadi peluang usaha rumahan yang menjanjikan (Putri & Santosa, 2021).

Melalui proses ini, saya belajar bahwa inovasi bisa datang dari mana saja bahkan dari limbah rumah tangga. Memberi nilai tambah pada barang bekas adalah inti dari ekonomi sirkuler. Dari sampah menjadi produk fungsional, dari keprihatinan menjadi solusi, dari kreativitas menjadi peluang.

Link Produk : https://s.shopee.co.id/3LG6GxL5IG 

DAFTAR REFERENSI

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia. (2020). Panduan Praktik Ekonomi Sirkular di Indonesia. Jakarta: KLHK.

Putri, D. A., & Santosa, H. (2021). Inovasi Produk Daur Ulang Limbah Rumah Tangga dalam Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 7(1), 45–52.

Siregar, R. H., & Pratiwi, N. M. (2022). Kreativitas dan Inovasi dalam Pemanfaatan Barang Bekas sebagai Produk Ekonomis. Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan, 3(2), 78–85.

 

0 komentar:

Posting Komentar