Nama :
Nurhandika Khayata Auladi
NIM :
22310410198
Mata Kuliah :
Psikologi Inovasi
Tugas Ke :
3
Nama Tugas :
Esai 3 – Berperilaku
Inovatif
Dosen Pengampu :
Dr., Dra. Arundati Shinta, M.A.
Waktu Terbit : Juli 2025
INOVASI DARI SAMPAH: POUCH DARI TAS SPUNBOND BEKAS
Dalam dunia
yang terus berkembang, kita dituntut untuk berpikir kreatif dan inovatif,
terutama dalam memanfaatkan barang-barang yang dianggap tidak berguna. Salah
satu bentuk inovasi yang saya lakukan adalah mengubah tas spunbond bekas dari
acara kenduri atau tahlilan menjadi sebuah pouch kecil dengan
resleting. Langkah ini bukan hanya menjadi solusi kreatif dalam mengurangi
sampah, tetapi juga menjadi bentuk nyata penerapan ekonomi sirkuler yang
berpotensi menjadi peluang bisnis dan solusi mengatasi pengangguran
(Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, 2020).
Ide ini muncul
ketika saya melihat banyaknya tas spunbond yang menumpuk di rumah setelah
menghadiri acara. Biasanya tas ini hanya digunakan sekali, lalu dibuang. Saya
pun mulai berpikir, "Apa yang bisa saya buat dari bahan ini yang
benar-benar bermanfaat sehari-hari?" Setelah mempertimbangkan bentuk dan
kekuatan bahan, saya memutuskan untuk membuat pouch kecil dengan
resleting. Barang ini cukup fungsional untuk menyimpan uang, alat tulis, atau
barang-barang kecil lainnya.
Langkah-Langkah Pembuatan:
1.
Pilih tas spunbond bekas yang
masih layak pakai.
2.
Bersihkan dan tas agar tidak
ada bau atau noda.
3.
Potong kain spunbond menjadi
dua bagian persegi panjang sesuai ukuran pouch yang diinginkan.
4.
Siapkan kain pelapis (bisa kain
perca, furing, atau kain bekas lainnya) dengan ukuran yang sama.
5.
Jahit kain pelapis ke bagian
dalam spunbond agar pouch lebih tebal, kuat, dan tidak mudah sobek.
6.
Setelah dilapisi, jahit sisi
bawah dan samping kain, sisakan bagian atas untuk tempat resleting.
7.
Pasang resleting dengan
menjahitnya secara hati-hati di bagian atas.
8.
Tambahkan tali kecil sebagai
pegangan jika diperlukan, bisa juga dari sisa bahan spunbond.
9.
Rapikan jahitan dan periksa
kekuatan pouch hasil akhir.
Proses ini
melibatkan pemikiran kreatif dan inovasi. Menurut Siregar dan Pratiwi (2022),
kreativitas adalah kemampuan untuk melihat potensi dalam sesuatu yang dianggap
biasa atau tidak berguna. Dengan menggabungkan kreativitas dan keterampilan
dasar menjahit, saya menghasilkan produk baru dari limbah rumah tangga. Bahkan,
jika dikembangkan, kegiatan ini bisa menjadi peluang usaha rumahan yang
menjanjikan (Putri & Santosa, 2021).
Melalui proses
ini, saya belajar bahwa inovasi bisa datang dari mana saja bahkan dari limbah
rumah tangga. Memberi nilai tambah pada barang bekas adalah inti dari ekonomi
sirkuler. Dari sampah menjadi produk fungsional, dari keprihatinan menjadi
solusi, dari kreativitas menjadi peluang.
Link Produk : https://s.shopee.co.id/3LG6GxL5IG
DAFTAR REFERENSI
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik
Indonesia. (2020). Panduan Praktik Ekonomi Sirkular di Indonesia.
Jakarta: KLHK.
Putri, D. A., & Santosa, H. (2021). Inovasi Produk Daur
Ulang Limbah Rumah Tangga dalam Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat. Jurnal
Pengabdian Kepada Masyarakat, 7(1), 45–52.
Siregar, R. H., & Pratiwi, N. M. (2022). Kreativitas
dan Inovasi dalam Pemanfaatan Barang Bekas sebagai Produk Ekonomis. Jurnal
Inovasi dan Kewirausahaan, 3(2), 78–85.


.jpeg)
0 komentar:
Posting Komentar