24.7.25

Esai 4 - Psikologi Inovasi Partisipasi Lomba - Ibnu Abdul Aziz_22310410165

                                                    UNIVERSITAS PROKLAMASI 45

TAHUN AKADEMIK 2024/2025

            Disusun oleh : Ibnu Abdul Aziz / 22310410165

            Dosen Pengampu : Dr., Dra. ARUNDATI SHINTA MA



Mata Kuliah Psikologi Inovasi

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta













Berpartisipasi dalam lomba Volly


Lomba voli antar RW bukan sekadar soal menang atau kalah. Kegiatan ini menjadi sarana yang efektif untuk mempererat hubungan antar warga dan menumbuhkan semangat kebersamaan di lingkungan tempat tinggal. Saya sendiri mengalami langsung bagaimana suasana kompetisi bisa membawa warga lebih dekat satu sama lain. Lomba voli antar RW diadakan dalam rangka menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Setiap RW mengirimkan satu tim terbaiknya untuk bertanding dalam turnamen yang berlangsung selama satu pekan. Sebagai warga RW 05, saya tergabung dalam tim yang beranggotakan berbagai usia dari remaja hingga bapak-bapak. Kami bukan atlet profesional, tetapi semangat kami tak kalah membara. Kami berlatih setiap sore, bukan hanya untuk meningkatkan kemampuan, tetapi juga untuk menumbuhkan rasa saling percaya dan kekompakan dalam tim.

Hari pertama turnamen, suasana lapangan begitu meriah. Tenda-tenda kecil dipasang untuk penonton, ibu-ibu PKK menyediakan jajanan tradisional, dan anak-anak bersorak mendukung RW-nya masing-masing. Ketika peluit pertandingan pertama ditiup, sorakan dan tepuk tangan bergema di seluruh penjuru. Rasanya seperti menyaksikan final nasional, padahal ini hanya pertandingan antarwarga. Namun semangat yang muncul sangat nyata semua orang ingin memberikan yang terbaik, bukan hanya untuk menang, tapi untuk menjaga nama baik RW nya. Pertandingan kami melawan RW 03 menjadi salah satu momen tak terlupakan. Lawan kami cukup tangguh, dan mereka memiliki dua pemain yang pernah ikut klub voli tingkat kabupaten. Kami sempat tertinggal cukup jauh di set pertama, namun berkat semangat dan kerja sama tim, kami berhasil menyamakan kedudukan di set kedua. Pada set penentuan, seluruh warga bersorak mendukung. Meski akhirnya kami harus mengakui keunggulan RW 03, semua orang di tim kami merasa bangga karena telah bermain maksimal dan menunjukkan semangat pantang menyerah.

Dari pengalaman ini, saya belajar bahwa kemenangan bukanlah segalanya. Proses yang kami jalani selama persiapan hingga pertandingan jauh lebih bermakna. Kami belajar disiplin, saling menghargai, dan mengesampingkan perbedaan demi tujuan bersama. Bahkan, setelah pertandingan selesai, kami tetap bertegur sapa dengan lawan kami, saling memberi semangat dan bercanda seperti sahabat lama. Inilah wajah asli dari gotong royong masyarakat Indonesia.

Tak hanya itu, partisipasi dalam lomba voli ini juga menjadi cara untuk mengenal lebih dekat para tetangga. Selama ini mungkin kami hanya berpapasan tanpa sempat menyapa, tetapi setelah melalui proses latihan dan pertandingan bersama, ada ikatan emosional yang terbentuk. Kini, setiap kali bertemu di warung atau masjid, ada senyuman dan sapaan hangat yang sebelumnya jarang terjadi. Lomba voli antar RW seharusnya bukan hanya dijadikan acara tahunan yang seremonial, melainkan momentum untuk membangun kembali nilai-nilai sosial yang mulai memudar di tengah kehidupan modern yang serba cepat. Melalui olahraga, kita bisa membangun komunikasi, solidaritas, dan semangat kebersamaan yang sesungguhnya menjadi fondasi kuat dalam kehidupan bermasyarakat.





0 komentar:

Posting Komentar