1.5.25

ESSAI 1_MERINGKAS JURNAL MOTIVASI TOPIK ENTREPRENEURSHIP_IBRAR LANEGA PRATAMA_22310410138

Tugas ( Essay 1 )

Meringkas Jurnal Motivasi

 

MEMBANGUN TRADISI ENTREPRENEURSHIP PADA MASYARAKAT

Agustus 2019

Helisia Margahana (STIE Trisna Negara Sumatera Selatan) dan Eko Triyanto (STIE Surakarta)

 

 

Ibrar Lanega Pratama ( 22310410138 )

Psikologi Inovasi

Dosen Pengampu : Dr., Dra. ARUNDATI SHINTA, M.A.

 

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45

Yogyakarta

 

 

 

Topik

Penting mendirikan kebiasaan dan budaya kewirausahaan (entrepreneurship) pada masyarakat, bagaimana peran keluarga, dan terakhir peran pemerintah untuk dapat mendorong tumbuhnya tradisi ini.

Sumber

Margahana, H., & Triyanto, E. (2019). Membangun tradisi enterpreneurship pada masyarakat. Jurnal Ilmiah Edunomika,  3(02), Agustus 2019.

Permasalahan

Pada penelitian “Membangun Tradisi Entrepreneurship pada Masyarakat”, masalah yang dibawakan merupakan kategori deviasi negatif. Hal ini diperlihatkan dari adanya kesenjangan antara kondisi ideal yang diharapkan, yakni masyarakat yang mempunyai budaya kewirausaan mandiri dan kuat secara ekonomi, dengan kenyataan yang terjadi pada lapangan yang menunjukkan rendahnya tradisi dan semangat entrepreunership di kalangan masyarakat Indonesia. Walaupun jumlah angka rasio wirausaha di Indonesia telah melebihi standar internasional sebesar 2%, akan tetapi masih tertinggal dibandingkan dengan Negara-negara tetangga misalnya Malaysia dan Singapura. Situasi ini menunjukkan bahwa budaya kewirausaan belum tertanam pada kehidupan masyarakat. Akibatnya, deviasi yang terjadi merupakan bentuk penyimpangan negatif, karena kondisi nyata lebih rendah daripada kondisi yang diharapkan. Penelitian ini kemudia menyoroti pada upaya menutup kesenjangan tersebut dengan mengimplementasikan penguatan peran keluarga, pendidikan, dan pemerintah dalam menumbuhkan tradisi entrepreneurship secara berkelanjutan.

Tujuan Penelitian

Membahas dan menganalisis bagaimana tradisi entrepreneurship dapat dibangun di tengah-tengah masyarakat melalui: (1) lingkungan keluarga yang mendidik anak untuk menjadi individu yang mandiri dan kreatif, (2) Fasilitasi pendidikan yang membentuk karakter kewirausahaan, (3) Pemerintah berperan aktif dalam mendukung dan memfasilitasi kewirausahaan masyarakat.

 

Isi

·       Pentingnya entrepreneurship : Kewirausahaan dijadikan solusi dalam menghadapi lapangan yang terbatas dan tekanan ekonomi. Jiwa wirausaha tidak hany penting bagi pelaku usaha, namun juga eluruh individu untuk tetap bertahan, mandiri, dan berinovasi.

·       Peran keluarga : Keluarga merupakan tempat awal pembentukan karakter. Anak-anak yang telah dibiasakan untuk berpikir mandiri, kreatif, serta percaya diri sejak dini cenderung memiliki mental lebih siap untuk menjadi wirausahawan.

·       Peran pendidikan : Pendidikan berbasis entrepreunership dapat membentuk keterampilan dan juga pola pikir wirausaha melalui pengalaman, tidak hanya teori. Kurikulum dan aktivitas pendidikan harus diarahkan guna membentuk sikap inovatif dan berani mengambil resiko.

·       Peran pemerintah : Pemerintah mempunyai tanggung jawabndalam penyediaan fasilitas, pelatihan, regulasi, dan dana hibah untuk pengembangan UMKM. Program seperti Gerakan Nasional membudayakan Kewirausahaan, pelatihan, dan pendirian politeknik vokasi yang merupakan langkah konkret dalam mendukung ekosistem kewirausahaan.

Metode

Penelitian ini menggunakan metode kajian pustaka (literature review). Penulis mengumpulkan dan menelaah berbagai sumber literature seperti jurnal, buku, artikel ilmiah, serta hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan topic kewirausahaan dan pembangunan ekonomi masyarakat.

Hasil

Hasil kajian menyimpulkan bahwa terdapat tiga unsur utama pembentuk tradisi kewirausahaan di masyarakat yakni: (1) Keluarga yang mendidik anak untuk mandiri percaya diri, dan kreatif sejak kecil, (2) Pendidikan yang berorientasi pada pengalaman dan membentuk pola pikir serta karakter wirausaha, (3) Pemerintah yang menciptakan kebijakan, pelatihan, dan program pendukung kewirausahaan, khususnya bagi generasi muda dan UMKM.

Diskusi

Penulis menekankan bahwa tradisi kewirausahaan tidak dapat timbul secara instan melainkan dengan pembiasaan jangka panjang dalam kehidupan sehari-hari. Keluarga berperan penting dalam membentuk nilai-nilai dasar seperti kerja keras, kemandirian, dan kreativitas. Pendidikan memberi bekal kemampuan teknis dan mental, sedangkan pemerintah harus memastikan masyarakat memiliki akses terhadap modal, pelatihan, dan kebijakan yang mendukung. Jika ketiga unsur ini bersinergi, maka masyarakat akan memiliki mentalitas wirausaha yang kuat. Hal ini memiliki kontribusi yang besar terhadap pengurangan kasus pengangguran, peningkatan daya saing nasional, dan pertumbuhan ekonomi yang lebih merata.

 

0 komentar:

Posting Komentar