1.5.25

Essai 1 – Meringkas Jurnal Motivasi Topik Enterpreneurship

Ramlah Asiyah Ikramalina

22310410178

Mata Kuliah : Psikologi Inovasi

Dosen  : Arundati Shinta



Topik

Pengaruh Orientasi Pasar Responsif dan Proaktif terhadap Kinerja Keuangan Rumah Sakit, dengan Inovasi Program Layanan sebagai Mediator.

Sumber

Dąbrowski, D., Kukier, W., & Tybińkowska, A. (2025). Responsive and proactive market orientation and hospital financial performance: The mediating effect of service program innovativeness. Journal of Entrepreneurship, Management and Innovation, Vol. 21, Issue 1, pp. 5–23. DOI: 10.7341/20252111

Permasalahan

Kurangnya pemahaman tentang bagaimana dua jenis orientasi pasar (responsif dan proaktif) memengaruhi inovasi layanan rumah sakit (dalam hal kebaruan dan kebermanfaatan), serta bagaimana inovasi tersebut memengaruhi kinerja keuangan rumah sakit.

Tujuan Penelitian

Menjelaskan hubungan langsung dan tidak langsung antara orientasi pasar, inovasi program layanan (meaningfulness & novelty), dan kinerja keuangan rumah sakit.

  1. Menilai pengaruh langsung antara orientasi pasar dan inovasi layanan.
  2. Menilai pengaruh langsung inovasi layanan terhadap kinerja keuangan.
  3. Menjelaskan pengaruh tidak langsung (mediasi) inovasi layanan pada hubungan antara orientasi pasar dan kinerja keuangan rumah sakit.

Isi

Orientasi pasar dibagi dua:

  1. Responsif: fokus pada kebutuhan yang telah diungkapkan pasien.
  2. Proaktif: fokus pada kebutuhan laten (belum disadari oleh pasien).

Inovasi program layanan diukur dalam dua dimensi:

  1. Meaningfulness: seberapa bermanfaat layanan bagi pasien.
  2. Novelty: seberapa baru dan unik layanan yang ditawarkan.

Kinerja keuangan rumah sakit: diukur dari pendapatan, tingkat hunian, dan laba operasional.

Artinya penelitian ini menunjukkan:

  1. Orientasi pasar responsif meningkatkan kebermanfaatan layanan, tapi tidak kebaruannya.
  2. Orientasi pasar proaktif meningkatkan keduanya: kebermanfaatan dan kebaruan.
  3. Kedua dimensi inovasi layanan berdampak positif terhadap kinerja keuangan rumah sakit.

Metode

Desain penelitian : Kuantitatif, model SEM (Structural Equation Modeling).

Sampel : 204 rumah sakit di Polandia (acak dari 600).

Instrumen :

  1. Kuesioner skala Likert 7 poin.
  2. Skala diambil dari penelitian sebelumnya (Narver et al., Im & Workman).

Analisis data : CFA (Confirmatory Factor Analysis) dan SEM dengan software Mplus.

Kontrol variable : Jumlah karyawan rumah sakit.

Hasil

H1a (V): Responsif → Meaningfulness → Kinerja Keuangan.

H1b (X): Responsif tidak berpengaruh pada Novelty.

H2a & H2b (V): Proaktif berpengaruh positif pada Meaningfulness dan Novelty.

H3a & H3b (X): Meaningfulness & Novelty → Kinerja Keuangan.

H4a (X): Mediasi Meaningfulness untuk Responsif.

H4b (X): Mediasi Novelty tidak signifikan untuk Responsif.

H5a (X): Mediasi Meaningfulness tidak signifikan untuk Proaktif.

H5b (V): Mediasi Novelty untuk Proaktif.

Diskusi

Orientasi Responsif : hanya meningkatkan kebermanfaatan layanan, tidak cukup untuk mendorong inovasi baru.

Orientasi Proaktif : meningkatkan baik meaningfulness maupun novelty, yang keduanya berdampak positif pada kinerja keuangan.

Novelty sebagai kunci : Layanan baru yang belum dimiliki pesaing memberi nilai tambah dan menarik pasien → peningkatan pendapatan dan profit.

Makna mediasi : Efek orientasi pasar terhadap kinerja keuangan sebagian besar dimediasi oleh inovasi layanan, tergantung pada jenis orientasi yang digunakan.




0 komentar:

Posting Komentar