2.5.25

ESAI 2_PSIKOLOGI INOVASI WAWANCARA TENTANG DISONANSI KOGNITIF_KELVIN ARYUDI_22310410166

 

PSIKOLOGI INOVASI

 

"Esai 2"

Wawancara Disonansi Kognitif



 

Dosen Pengampu : Dr., Dra. ARUNDATI SHINTA MA

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45

Yogyakarta

 

 

Oleh :

Nama : Kelvin Aryudi

Nim : 22310410168

 

 

Disonansi Kognitif

Disonansi kognitif adalah ketidaknyamanan atau stres psikologis yang terjadi ketika seseorang memegang dua keyakinan atau nilai yang saling bertentangan pada saat yang sama, atau ketika perilaku mereka bertentangan dengan nilai-nilai atau keyakinan mereka. Salah satu penyebabnya adalah perasaan bersalah atau malu setelah melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan nilai: Misalnya, seseorang yang merokok dan merasa bersalah karena membahayakan paru-parunya.

 

Pada Minggu, 27 April 2025 saya melakukan wawancara dengan salah satu rekan kerja berinisial H yang merupakan perokok.

Saya : Apa yang membuat anda merokok?

H : Lingkungan bermain sejak masa sekolah yang membuat saya merokok sampai saat ini

Saya : apa yang anda asakan saat merokok?

H : Saya merasa rileks dan membatu saya berfikir dalam bekerja

Saya : Apakah anda merasa menyesal sedari dulu merokok?

H : Saya sering merasa menyesal saat merokok yang pertama saya membahayakan kesehatan saya terutama paru-paru dan saya merasa rugi secara keuangan untuk membeli rokok setiap bungkusnya.

Saya : Saat anda merasa menyesal merokok apa yang anda lakukan?

H : Saya memikirkan cara agar berhenti merokok namun sangat sulit karena sudah menjadi kebiasaan sejak masa sekolah.

 

Kesimpulan

Merasa menyesal karena merokok adalah perasaan yang umum dialami oleh banyak perokok, terutama ketika mereka menyadari dampak negatifnya terhadap kesehatan dan lingkungan sekitar.Menyadari risiko penyakit seperti kanker, penyakit jantung, dan penyakit pernapasan akibat merokok seringkali menjadi pemicu penyesalan bagi narasumber.

Saran

Kurangi jumlah rokok yang dihisap setiap hari secara bertahap, jangan berhenti mendadak.Cari aktivitas pengganti saat ingin merokok, seperti mengunyah permen karet, minum air, atau berolahraga.Serta tanamkan fikiran bahwa merokok merusak kesehatan dengan begitu akan selalu menyadari bahwa merokok membahayakan.


Lampiran pada saat wawancara dengan rekan


0 komentar:

Posting Komentar