NAMA: HIDAYAT
NIM: 23310410052
MATA KULIAH: PSIKOLOGI INOVASI
DOSEN PENGAMPU:DR. ARUNDATI SHINTA, M.A.
|
Judul |
Efektivitas
Pengembangan Potensi Diri dan Orientasi Wirausaha dalam Meningkatkan Sikap
Wirausaha
|
|
Peneliti |
Anissa
L. Kadiyono.
|
|
Nama
Jurnal |
Jurnal
Intervensi Psikologi.
|
|
Tahun
Terbit |
Tahun
2014 |
|
Variabel-Variabel
Penelitian |
Ø Prestasi
(Achievement) - Merujuk pada pencapaian individu dalam konteks kewirausahaan. Ø Inovasi
(Innovation) - Mengacu pada kemampuan untuk menciptakan atau menerapkan
ide-ide baru dalam kewirausahaan. Ø Kontrol
Pribadi (Personal Control) - Berkaitan dengan pengelolaan diri dan pengaruh
individu terhadap keputusan kewirausahaan. Ø Harga
Diri (Self Esteem) - Menunjukkan perasaan nilai diri yang berpengaruh pada
sikap berwirausaha.
|
|
Latar
Belakang Masalah |
Ø Kurangnya
Motivasi: Terdapat rendahnya motivasi siswa untuk menggali potensi diri yang
dapat mendukung kegiatan berwirausaha. Hal ini menjadi salah satu alasan
perlunya program pelatihan untuk meningkatkan minat dan sikap mereka terhadap
kewirausahaan. Ø Pengaruh
Lingkungan: Latar belakang keluarga siswa, khususnya yang berasal dari
keluarga wirausaha, menunjukkan adanya hubungan positif terhadap sikap siswa
terhadap kewirausahaan. Sebaliknya, siswa yang tidak memiliki orang tua
sebagai wirausahawan menunjukkan sikap yang kurang positif. Ø Pentingnya
Pendidikan Kewirausahaan: Meskipun pelajaran kewirausahaan merupakan bagian
dari kurikulum yang diwajibkan di sekolah, banyak siswa yang kurang semangat
untuk mengejar karir di bidang berwirausaha. Hal ini menunjukkan bahwa
pendidikan formal tidak cukup untuk menumbuhkan jiwa dan minat kewirausahaan. Ø Potensi
dan Keberhasilan: Penelitian menunjukkan bahwa siswa menyadari pentingnya
berwirausaha, namun banyak dari mereka yang belum memiliki pemahaman yang
dalam tentang bagaimana cara mencari dan menangkap peluang, serta
keterampilan yang dibutuhkan untuk sukses.
|
|
Metode
Penelitian |
Penelitian
ini menggunakan Metode Kuantitatif, Penelitian ini menggunakan desain
kuasi-eksperimental dengan pretest-posttest control group design, yang
merupakan karakteristik penelitian kuantitatif. Penelitian ini bertujuan
untuk mengukur efek dari perlakuan (pelatihan) terhadap sikap kewirausahaan siswa
melalui pengukuran numerik sebelum dan setelah perlakuan.
|
|
Hasil
Penelitian |
Hasil
penelitian menunjukkan bahwa adanya perbedaan yang signifikan antara sikap
kewirausahaan siswa yang mendapatkan pelatihan dan yang tidak mendapatkan
pelatihan. Ø Sikap
Terhadap Kewirausahaan: Secara umum, siswa memiliki sikap yang positif
terhadap kewirausahaan dengan skor rata-rata mencapai 72%, yang termasuk
dalam kategori tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa siswa menunjukkan minat dan
sikap yang baik terhadap berwirausaha. Ø Statistik
Uji Mann-Whitney: Hasil uji statistik Mann-Whitney menunjukkan p-value
sebesar 0.037, yang berarti nilai ini kurang dari tingkat signifikansi 0.05.
Dengan demikian, hipotesis nol (Ho) ditolak, yang mengindikasikan bahwa
terdapat perbedaan sikap yang signifikan antara siswa yang mendapatkan
pelatihan dan yang tidak. Ø Efektivitas
Pelatihan: Penilaian efektivitas pelatihan oleh peserta menunjukkan hasil
yang positif, dengan rata-rata penilaian sebesar 83.295%. Aspek-aspek seperti
materi pelatihan, metode, fasilitator, waktu, sarana pendukung, dan aktivitas
selama pelatihan semuanya berada dalam kategori baik, menunjukkan bahwa
peserta merasa bahwa pelatihan tersebut bermanfaat bagi mereka. Ø Empat
Dimensi Pembentuk Sikap: Penelitian juga menyoroti empat dimensi utama yang
berperan dalam membentuk sikap terhadap kewirausahaan, yaitu prestasi
(achievement), inovasi (innovation), kontrol pribadi (personal control), dan
harga diri (self-esteem)
|
|
Pembahasan |
Hasil
penelitian menunjukkan bahwa siswa memiliki sikap yang positif terhadap
kewirausahaan, dengan 72% siswa kelas XII SMK memiliki orientasi
kewirausahaan yang tinggi. Pelatihan Pengembangan Potensi Diri dan Orientasi
Wirausaha memberikan dampak signifikan terhadap perubahan sikap siswa. Siswa
yang mengikuti pelatihan menunjukkan tingkat sikap yang lebih baik daripada
mereka yang tidak mengikuti pelatihan. Pelatihan ini membantu siswa untuk
mengenali potensi diri serta memberikan pengetahuan tentang kewirausahaan,
yang mungkin tidak mereka dapatkan di dalam kurikulum regular. Dimensi
seperti prestasi (achievement), inovasi (innovation), kontrol pribadi
(personal control), dan harga diri (self-esteem) memiliki pengaruh yang
signifikan dalam membentuk sikap kewirausahaan. Dimensi achievement ternyata
memiliki kontribusi terbesar, diikuti oleh personal control, inovasi, dan
akhirnya self-esteem. Di sini, self-esteem menjadi perhatian karena nilai
yang lebih rendah dibandingkan dimensi lainnya menunjukkan potensi masalah
yang mungkin dihadapi siswa dalam mengambil keputusan berwirausaha
|
|
Kesimpulan |
Secara
keseluruhan, penelitian ini menunjukkan bahwa program pelatihan tidak hanya memberikan
pengetahuan tetapi juga berfungsi untuk membangun sikap positif terhadap
kewirausahaan di kalangan siswa. Oleh karena itu, institusi pendidikan
disarankan untuk mengintegrasikan lebih banyak program pelatihan seperti ini
dalam kurikulum untuk mendorong sikap kewirausahaan di masa depan.
|

0 komentar:
Posting Komentar