STRATEGI PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DI KOTA TARAKAN KALIMANTAN TIMUR
Minun Rahmayanti
24310410006
Psikologi Lingkungan
Dosen Pengampu: Dr. A. Shinta, M. A
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
ESSAI 1 - MERINGKAS JURNAL SAMPAH
Topik :
Strategi Pengelolaan Sampah Rumah Tangga di Kota Tarakan Kalimantan Utara
Strategi Pengelolaan Sampah Rumah Tangga di Kota Tarakan Kalimantan Utara
Sumber :
Usman, S. (2016). Strategi Pengelolaan Sampah di Kota Tarakan Kalimantan Utara. Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.5, NO.2
Permasalahan : Di daerah perkotaan, khususnya Kota Tarakan Kalimantan Utara, sampah rumah tangga menjadi salah satu permasalahan yang pengelolaannya membutuhkan perhatian. pertambahan penduduk kota tarakan dan meningkatnya aktivitas masyarakat serta perubahan pola konsumsi masyarakat menjadi penyebab bertambahnya volume, jenis, dan karakteristik yang semakin beragam.
Tujuan Penelitian :
Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis peluang pasar pengelolaan sampah menjadi barang yang berguna.
Isi :
Sumber sampah yang terbanyak yaitu dari pemukiman dan pasar tradisional. Sampah pasar seperti sayur mayur, pasar buah, atau pasar ikan jenisnya relatif seragam, sebagian besar 95% berupa sampah organik sehingga lebih mudah ditangani. Sampah yang berasal dari pemukiman umumnya sangat beragam, tapi secara umum minimal 75% terdiri dari sampah organik dan sisanya anorganik. Meskipun hanya organik yang bisa terurai oleh mikroba, tetapi setiap jenis bahan berbeda tingkat kemudahan dalam penguraiannya. Untuk mengurangi jumlah sampah, orang haraus berpikir mengenai jumlah sampah yang dihasilkan dan akibat yang ditimbulkan. Dengan masyarakat yang sadar akan masalah sampah, maka penanganan masalah sampah akan lebih mudah karena masyarakat terdorong mengurangi sampah yang mereka hasilkan dan terdorong untuk menangani sampah dengan lebih baik.
Metode :
Penelitian ini menggunakan analisa SWOT yang digunakan untuk memperoleh strategi pengembangan usaha pengelolaan sampah rumah tangga. Strategi ini berguna untuk menganalisa faktor-faktor di dalam organisasi yang memberikan andil terhadap kualitas pelayanan atau salah satu komponenya sambil memperhatikan faktor eksternal.
Hasil :
Identifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman pengelolaan sampah berbasis masyarakat, hasilnya adalah sebagai berikut ini
Kekuatan :
1. Sampah plastik sebagai bahan baku selalu tersedia di area produksi
2. mengurangi jumlah sampah plastik di sekitar
3. biaya produksi cenderung lebih murah
4. industri rumah tangga memiliki kemampuan lebih dan dapat menghasilkan kerajinan tangan sampah
5. Pendapatan langsung ke industri rumah tangga sebagai penghasilan
6. Butuh keterampilan sederhana untuk menghasilkan handmade atau kerajinan tangan dari sampah
7. adanya dukungan dari pemerintah
Kelemahan :
1. belum ada rancangan usaha sistem daur ulang yang memperhitungkan berbagai aspek keindustrian
2, belum ada sistem jaringan pemasaran produk daur ulangsehingga tidak ada koneksi antara produsen ke konsumen maupun antara produsen ke produsen, ataupun antara konsumen ke konsumen
3. Kegiatan daur ulang masih dianggap sebagai usaha sampingan dan alternatif usaha terakhir karena tidak ada peluang lainnya.
4. Industri rumah tangga belum cukup baik keterampilan sehingga memberikan dampak terhadap kualitas produk.
Peluang :
1. tersedi pasar yang lebih besar untuk produk ini
2. Industri rumah tangga dan masyarakat sebagai price maker
3. Pengembangan keterampilan dapat dicapai dengan citra yang baik, jika konsumen menggunakan produk dari sampah olahan, itu berarti mereka terlibat dalam program pengurangan limbah
4. Perbaikan kualitas hidup
Ancama :
Adanya anggapan bahwa pemakaian produk daur ulang tidak mempunyai nilai prestige
Diskusi :
Pengelolaan persampahan suatu daerah sangat ditentukan oleh peraturan yang mendukungnya. Peraturan tersebut melibatkan wewenang dan tanggungjawab pengelola kebersihan serta partisipasi masyarakat dalam menjaga kebersihan dan pembayaran retribusi. Macam-macam peraturan daerah yang menjadi dasar hukum pengelola sampah:
1. peraturan daerah yang dikaitkan dengan ketentuan umumpengelolaan kebersihan yang ditujukan bagi masyarakat
2. peraturan daerah mengenai pembentukan institusi formal
3. peraturan daerah yang menentukan struktur tarif dan tarif dasar pengelolaan kebersihan
Diperlukan dukungan dari sesama warga masyarakat untuk mendukung membuka usaha pengelolaan sampah. Pengusaha sebaiknya selalu bekerjasama dengan pemerintah agar mendapat bimbingan dan bantuan guna memajukan usaha pengelolaan sampah.

0 komentar:
Posting Komentar