15.11.25

ESAI 4 - BERPERILAKU INOVATIF

 ESAI 4 - BERPERILAKU INOVATIF

" MENGUBAH SAMPAH ANORGAIK MENJADI TOPENG DINDING DEKORATIF"

DOSEN PENGAMPU : Dr. ARUNDATI SHINTA, M.A.



RIDHO PUTRA ARMANDO / 23310410024

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA

NOVEMBER 2025


Dalam tugas ini saya mencoba berperilaku inovatif dengan mengubah sampah anorganik menjadi barang yang memiliki nilai seni dan nilai ekonomi. Produk inovatif yang saya hasilkan adalah topeng dinding dekoratif yang dibuat dari sampah anorganik seperti plastik bekas, kardus tebal, dan lembaran styrofoam. Melalui proses ini saya belajar bahwa kreativitas dapat muncul dari hal-hal sederhana di sekitar kita, terutama dari barang yang sering dianggap tidak berguna.

Bahan-bahan yang digunakan

-         Potongan styrofoam bekas kemasan elektronik

-         Plastik dan kardus untuk memperkuat bagian belakang topeng

-         Lem tembak / lem putih

-         Cutter dan amplas

-         Cat akrilik (warna merah, kuning, putih, hitam)

-         Kuas berbagai ukuran

-         Vernis untuk finishing

Langkah-langkah pembuatan

Pertama, saya memotong styrofoam sesuai bentuk dasar topeng. Setelah itu, saya mulai mengukir bagian mata, hidung, dan garis pipi menggunakan cutter kecil. Tahapan ini membutuhkan ketelitian karena styrofoam mudah patah. Setelah bentuk dasar jadi, saya menempelkan potongan plastik dan kardus di bagian belakang agar strukturnya lebih kuat. Kemudian seluruh permukaan saya haluskan dengan amplas.

Langkah berikutnya adalah tahap pewarnaan. Saya memilih warna-warna etnik seperti merah, kuning, hitam, dan putih untuk menciptakan kesan budaya Nusantara. Pola-pola geometris pada bagian atas topeng saya buat menggunakan kuas kecil agar tampak detail. Setelah selesai mewarnai, saya memberikan lapisan vernis supaya topeng terlihat mengilap dan lebih tahan lama.

Proses kreatif dan inovasi

Proses kreatif saya berawal dari kebiasaan melihat tumpukan styrofoam di rumah yang tidak terpakai. Dari situ muncul ide bahwa bahan ringan ini sebenarnya bisa diubah menjadi karya seni. Saya mencari inspirasi dari motif topeng tradisional Indonesia, lalu menggabungkannya dengan gaya saya sendiri. Inovasi terletak pada pemanfaatan sampah anorganik sebagai media seni, sehingga bukan hanya mengurangi limbah, tetapi juga menghasilkan produk dekoratif yang memiliki nilai jual.

Permasalahan yang berkaitan dengan psikologi inovasi

Dalam proses ini saya menghadapi keraguan kreatif. Awalnya saya merasa hasilnya tidak akan bagus karena bahan yang digunakan adalah sampah. Hambatan psikologis lain adalah rasa takut karya tidak dihargai dan tidak sesuai yang diharapkan. Namun dengan prinsip psikologi inovasi seperti keberanian mencoba hal baru, dan fokus pada fungsi serta nilai estetika, saya akhirnya mampu menyelesaikan produk ini dengan penuh semangat dan ramah lingkungan.


Link Jual Produk: 





LAMPIRAN

(FOTO BERSAMA TOPENG DINDING DEKORATIF)















0 komentar:

Posting Komentar