Analisis Psikologi Implementasi Program Kewirausahaan di SMK untuk Membangun Jiwa Entrepreneurship
Adytya
Septriyanto Nugroho
23310410044
Psikologi Inovasi
Dosen Pengampu Dr., Dra. ARUNDATI SHINTA, MA
Fakultas
Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
2025
|
Topik |
Analisis
Psikologi, Program Kewirausahaan, Jiwa Enterpreneurship |
|
Sumber |
Endang Komara, Ida Rukhaida, Dani Wardani, Sunsun P. Yogaswara, Universitas Islam Nusantara, Indonesia Copyright © 2024 The Author(s) Didaktika: Jurnal Kependidikan, Vol. 13, No. 1, Februari 2024 |
|
Permasalahan |
Penelitian
ini secara mendalam menginvestigasi dampak program kewirausahaan di Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK), dengan fokus khusus pada aspek-aspek psikologi pendidikan.
Tujuan utama studi ini adalah untuk mengevaluasi bagaimana programprogram
tersebut mempengaruhi perkembangan kognitif, emosional, dan motivasi belajar
siswa. Penelitian ini secara khusus menilai bagaimana program kewirausahaan mempengaruhi
persepsi siswa mengenai kewirausahaan, sikap mereka terhadap berwirausaha,
serta minat mereka dalam mengembangkan keterampilan kewirausahaan. Selain
itu, penelitian ini juga mengkaji peranan guru dalam mendukung proses
pembelajaran kewirausahaan dan bagaimana lingkungan belajar dapat
difasilitasi untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan kewirausahaan
mereka. |
|
Tujuan
|
Penelitian
ini bertujuan untuk mengisi celah ini dengan mengidentifikasi faktor-faktor pendukung
dan penghambat dalam implementasi program kewirausahaan di SMK, khususnya dengan
fokus pada aspek psikologi pendidikan. |
|
Isi |
Kreativitas dan inovasi adalah elemen
penting dalam kewirausahaan. Lüthje & Franke (2003) menunjukkan bahwa
lingkungan pendidikan yang mendukung, terutama yang menekankan pada
kreativitas dan inovasi, sangat berpengaruh dalam mengembangkan jiwa
kewirausahaan. Hal ini membawa kepada pentingnya desain dan implementasi
program kewirausahaan di SMK yang mempertimbangkan aspek psikologis siswa
seperti motivasi, sikap terhadap risiko, dan orientasi tujuan Pembelajaran berbasis proyek, yang
melibatkan siswa dalam proyek nyata atau simulasi bisnis, telah terbukti
efektif dalam mengajarkan kewirausahaan di SMK (Bell, 2010). Metode ini
memungkinkan siswa tidak hanya mempelajari aspek teoretis dari kewirausahaan,
tetapi juga mengembangkan keterampilan penting seperti pemecahan masalah,
pengambilan keputusan, dan kerja tim. Kolaborasi antara SMK dan industri lokal
atau wirausaha dapat memberikan siswa wawasan praktis tentang dunia
kewirausahaan. Magang, kunjungan industri, dan program mentorship memberikan
kesempatan bagi siswa untuk belajar langsung dari praktisi dan mendapatkan
pengalaman nyata (Ruskovaara & Pihkala, 2013). Dengan kemajuan teknologi, pemanfaatan platform online dan alat digital dalam pembelajaran kewirausahaan menjadi semakin relevan. Ini dapat meningkatkan keterlibatan dan pemahaman siswa tentang kewirausahaan di era digital (Seikkula-Leino, 2011). Pendidikan kewirausahaan di SMK tidak hanya penting dalam konteks persiapan karir, tetapi juga dalam membentuk generasi muda yang mampu berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi dan inovasi. Dalam era globalisasi, di mana ekonomi dan pasar kerja terus berubah, kewirausahaan menjadi keterampilan krusial yang perlu dimiliki oleh lulusan SMK. Program kewirausahaan diharapkan menjadi landasan bagi siswa untuk memahami, mengembangkan, dan mengimplementasikan keterampilan kewirausahaan dalam konteks dunia nyata. |
|
Metode |
Subjek penelitian akan mencakup siswa,
guru, dan staf pengajar yang terkait dengan program kewirausahaan di SMK N
Peternakan Lembang. Pemilihan subjek akan dilakukan berdasarkan kriteria
purposive sampling, di mana partisipan dipilih berdasarkan pengetahuan dan
pengalaman mereka yang relevan dengan topik penelitian. Ini akan mencakup
siswa yang aktif dalam program kewirausahaan, guru yang terlibat dalam
pengajaran dan pengembangan program, serta staf pengajar yang memiliki
wawasan administratif atau strategis terkait program Seluruh proses penelitian akan mengikuti
etika penelitian yang berlaku, termasuk memperoleh persetujuan tertulis dari
partisipan, menjaga kerahasiaan informasi, dan menggunakan data secara
bertanggung jawab. Peneliti akan memastikan bahwa partisipan mengetahui
tujuan penelitian, metode yang digunakan, dan hak mereka sebagai partisipan,
termasuk hak untuk menarik diri dari penelitian kapan saja tanpa konsekuensi. Data yang terkumpul akan dianalisis
menggunakan analisis tematik, yang melibatkan pengkodean data secara
sistematis untuk mengidentifikasi dan mengkategorikan tema-tema utama (Braun
& Clarke, 2006) |
|
Hasil |
Dalam tahap perencanaan, ditemukan bahwa
penentuan tujuan dan sasaran program yang jelas menjadi kunci. Para guru dan
kepala sekolah, melalui wawancara, menekankan pentingnya menetapkan tujuan
yang spesifik dan terukur. Analisis kebutuhan yang dilakukan melalui survei
dan studi lapangan menyoroti kebutuhan akan kurikulum yang mengintegrasikan
aspek teori kewirausahaan dengan praktik peternakan secara efektif.
Pengalokasian sumber daya yang tepat dan kerjasama dengan stakeholder juga diidentifikasi
sebagai faktor penting, sesuai dengan dokumen program dan konfirmasi dari
mitra industri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program
kewirausahaan di SMK Negeri Peternakan Lembang berkontribusi positif pada
pengembangan kreativitas dan kepercayaan diri siswa. Kegiatan dan festival
kewirausahaan mendorong siswa untuk menjadi lebih percaya diri saat
menawarkan dan menjual produk mereka. Kreativitas siswa meningkat selama
kegiatan tersebut, dan program-program ini juga mendukung pengembangan keterampilan
kerja tim, kejujuran, dan keberanian dalam mengambil risiko. Kesimpulannya,
program kewirausahaan di SMK ini membawa dampak positif terhadap tumbuhnya
jiwa kewirausahaan di kalangan siswa, menunjukkan bahwa pendekatan yang
holistik dan adaptif dalam pendidikan kewirausahaan penting untuk
mengembangkan keterampilan dan sikap yang diperlukan bagi siswa di bidang
kewirausahaan. |
|
Diskusi |
Program kewirausahaan di SMK Negeri Peternakan Lembang mengalami hambatan seperti kurangnya motivasi dan kepercayaan diri siswa, serta ketidaktahuan tentang manfaat kewirausahaan. Namun, dampak positif yang signifikan juga terlihat, termasuk pengembangan kreativitas, kepercayaan diri, kerjasama tim, kejujuran, dan keberanian dalam mengambil risiko. Guru-guru berperan penting dalam memotivasi siswa untuk aktif dalam kewirausahaan. Temuan ini menggambarkan hubungan antara program kewirausahaan dan teori psikologi, seperti behavioristik, eksperimen, dan aktualisasi diri, menunjukkan bahwa program ini berfungsi sebagai motivasi, peluang praktik, dan sarana aktualisasi diri bagi siswa. Penelitian ini menyarankan
peningkatan motivasi siswa dan peningkatan sumber daya untuk mengatasi
hambatan dalam program kewirausahaan. Penerapan metode pembelajaran yang inovatif
dan kerjasama industri dapat lebih meningkatkan efektivitas program.
Penelitian lanjutan bisa mengeksplorasi strategi spesifik untuk meningkatkan
motivasi siswa dan memeriksa dampak jangka panjang program kewirausahaan pada
kesuksesan karir siswa. Selain itu, penelitian lanjutan dapat mengkaji dampak
program kewirausahaan lintas budaya dan demografis, memberikan wawasan
tentang bagaimana pendidikan kewirausahaan dapat disesuaikan dengan latar
belakang yang beragam |
0 komentar:
Posting Komentar