24.7.25

ESAI 4 Partisipasi Lomba (Nanda Aprilia)

 

Nama: Nanda Aprilia Dewi Saputri

Mata Kuliah: Psikologi Inovasi

Nim: 22310410158

Esai 4

Dosen Pengampu: Dr. ARUNDATI SHINTA, M.A.

 

Merancang Keberuntungan dalam Kehidupan Sehari-hari melalui Partisipasi dalam Kompetisi Guru Kreatif


 
 

Dalam kehidupan sehari-hari, keberuntungan sering kali dipandang sebagai sesuatu yang datang secara tiba-tiba dan di luar kendali manusia. Padahal, melalui pemahaman dan penerapan konsep psikologi inovasi, kita dapat merancang keberuntungan tersebut dengan cara yang lebih sadar dan terencana. Salah satu contoh nyata penerapan ini adalah partisipasi aktif dalam kompetisi guru kreatif, yang meskipun tidak selalu memenangkan lomba, namun memberikan pengalaman berharga dan membuka peluang baru.

Sebagai seorang guru, saya mengikuti dua kali kompetisi guru kreatif yang diadakan oleh lembaga pendidikan setempat. Kompetisi pertama berlangsung enam bulan lalu, dan yang kedua baru saya ikuti beberapa bulan kemudian. Pada awalnya, saya merasakan keraguan dan kekhawatiran akan hasilnya. Namun, saya memutuskan untuk mengubah mindset tersebut menjadi peluang belajar dan berinovasi. Saya memandang kompetisi ini sebagai proses mengasah kreativitas dan kemampuan inovatif dalam mengajar, sekaligus sebagai bagian dari merancang keberuntungan yang lebih besar dalam kehidupan profesional dan pribadi.

 

Proses kreatif pertama dimulai dengan melakukan refleksi terhadap metode pembelajaran yang selama ini saya gunakan. Saya mencoba merancang inovasi kecil, seperti penggunaan media visual dan teknologi digital dalam pembelajaran bahasa Inggris agar lebih menarik dan interaktif. Latihan dan eksperimen ini memerlukan waktu dan usaha ekstra, namun saya percaya bahwa inovasi kecil ini akan membawa dampak positif. Di kompetisi pertama, saya tampil dengan ide tersebut, meskipun tidak menang, tetapi saya mendapatkan umpan balik yang sangat positif dari juri dan peserta lain. Pengalaman ini membuka wawasan baru dan memperkuat keyakinan bahwa keberuntungan bisa dirancang melalui inovasi dan keberanian untuk tampil berbeda.

Kemudian, pada kompetisi kedua, saya mencoba menerapkan pendekatan yang lebih terstruktur dan berani mengedepankan inovasi yang lebih besar, seperti mengintegrasikan permainan edukatif berbasis teknologi yang melibatkan partisipasi aktif siswa. Latihan ini menuntut saya untuk belajar lebih dalam tentang teknologi dan kreativitas dalam mengajar. Meski hasilnya juga belum memenangkan lomba, proses belajar tersebut memperkaya pengalaman dan meningkatkan kepercayaan diri. Saya menyadari bahwa keberuntungan bukan hanya soal hasil akhir, melainkan proses yang penuh inovasi dan usaha berkelanjutan.

Dari pengalaman mengikuti kompetisi ini, saya memahami bahwa keberuntungan dalam kehidupan sehari-hari dapat dirancang melalui inovasi dan keberanian mencoba hal baru. Psikologi inovasi berperan penting dalam mengubah mindset dari pasif menjadi aktif, dari berharap keberuntungan datang sendiri menjadi merancangnya dengan langkah-langkah konkret. Partisipasi dalam kompetisi ini menjadi latihan mengasah kreativitas dan daya inovatif, yang secara tidak langsung membuka peluang keberuntungan di bidang lain.

Dalam konteks yang lebih luas, pengalaman ini mengajarkan bahwa keberuntungan tidak sepenuhnya bergantung pada keberuntungan semata, melainkan hasil dari usaha, inovasi, dan keberanian untuk keluar dari zona nyaman. Hidup bukan hanya tentang kemenangan saja, tapi juga tentang usaha, kemauan, serta doa. Dalam mengikuti lomba ini, saya mendapatkan Pelajaran bahwa saya harus terus Menyusun inovasi pembelajaran yang menarik, membuka jaringan dan kolaborasi. Dengan latihan dan proses kreatif yang terus menerus, kita mampu merancang keberuntungan dalam kehidupan sehari-hari secara sadar dan terencana.

 

Daftar Pustaka:

 

Dweck, C. S. (2006). Mindset: The New Psychology of Success. Random House.

Schumpeter, J. A. (1934). The Theory of Economic Development. Harvard University Press.

Putnam, R. D. (2000). Bowling Alone: The Collapse and Revival of American Community. Simon & Schuster.

 

0 komentar:

Posting Komentar