"MENGULIK
SEJARAH PERIODE PSIKOLOGI KLINIS SERTA PERANNYA DALAM DUNIA KERJA"
Nama
: Meissy Bella Sari
Nim
: 163104101143
“Psikologi
Klinis”
Ditelisik
dari sisi sejarah, psikologi klinis ditemukan oleh pria berkebangsaan Amerika,Lightner
Witmer. Dia merupakan alumni Universitas Pensylvana tahun 1988. Witmer bekerja
di program doktoral bidang psikologi bersama Wilhem Wundt di Leipzig. Setelah
menyelesaikan program doktoralnya, dia langsung ditunjuk sebagai direktur
laboratorium psikologi Universitas Leipzig. Dimulai ketika ada seorang guru
sekolah bernama Margareth Maguire yang meminta Witmer untuk membantu salah
seorang muridnya Charles Gilman yang didiagnosa mengalami kesulitan
dalam mengeja. Witmer kemudian menerima tawaran tersebut. Tak disangka, hal ini
menghantarkan dia sebagai psikolog klinis pertama, dan pada saat yang sama, ia
memulai usaha untuk mendirikan klinik psikologi pertama di dunia.
Pendekatan
yang pertama kali dilakukan oleh Witmer adalah dengan assesmen yaitu menilai
masalah Charles disusul menyusun rangkaian pengobatan yang tepat. Penilaian
psikologis menunjukkan bahwa Charles mengalami kerusakan visual, baik dalam hal
membaca dan masalah mengingat. Hal tersebut diberi istilah oleh Witmer dengan
"amnesia verbal-visual, atau sekarang disebut disleksia. Witmer
menggunakan tutorial yang intensif guna membantu si anak dalam mengenal kata
tanpa terlebih dahulu mengejanya. Cara ini berhasil sehingga Charles bisa
kembali normal membaca.
Selama
tahun akademik 1904-1905, pada Universitas Pensylvnia menawarkan program
psikologi klinis di bawah pengawasan Witmer. Akan tetapi, pengaruh klinik Witmer,
sekolah, jurnal, dan pelatihan-pelatihan menjadi terbatas. Witmer merasa bahwa
psikologi klinis berputar-putar saja atau stagnan. Witmer ia mengabaikan
perkembangan-perkembangan yang akan terjadi di kemudian hari.
Sebagai contoh, Witmer mengabaikan tes
intelijensi Binet dan Skala Binet-Simon ketika keduanya diperkenalkan di
Amerika Serikat. Seperti tes Binet terdahulu, instrumen ini dirancang untuk
mengukur proses mental yang rumit, bukan untuk mengukur mental biasa yang
dilakukan oleh Witmer. Selain itu, Witmer juga mengabaikan asesmen klinis orang
dewasa, layanan yang digunakan ahli klinis lain guna memberikan pertolongan
kepada para psikiater untuk mendiagnosa dan merencanakan perawatan kerusakan
dan masalah lainnya. Malah, pengujian psikologis mental pada pasien di beberapa
rumah sakit menjadi hal yang rutin dilakukan pada tahun 1907. Asesmen serupa
dilakukan di penjara untuk membantu anggota agar bisa mengidentifikasikan
narapidana yang terganggu mentalnya atau merencanakan program rehabilitasi..
Namun
kiblat psikolog menjadi berubah ke arah model Healy mengenai masalah psikologi
klinis dan klinik bimbingan anak. Fakta ini sejalan dengan menyebarnya
penggunaan tes intelijensi Binet, meninggalkan Witmer dengan background
psikologi klinisnya. Tentu saja dia masih aktif, akan tetpi dia lebih fokus
pada fungsi dan klien yang sudah lebih dulu ada, bergabung dengan psikologi
sekolah, konseling kejuruan, terapi bicara, dan perbaikan pendidikan dengan
menggunakan psikologi klinis.
Dan
untuk perkembangan psikologi klinis ini sendiri dapat dibagi ke dalam beberapa periode.
Periode ini mulai dari awal munculnya, hingga sekarang, perkembangan psikologi sangat
pesat yang di ringkas sebagai berikut:
·
Periode I pada tahun-tahun awal
·
Psikologi sebagai ilmu peengetahuan di abad
XIX
·
Pendirian laboratorium pertama di
Lepzigtahun 1879
·
Pengukurandan statistic karakteristik manusia
oleh Francis Galton di Inggris.
·
Sigmund Freud berpraktek di ina dan menerbitkan
“the interpretation of dreams”
·
Lightmer Witmer menggunakan istilah “Psikologi
Klinis” untuk pertama kailnya mendirikan klinis psikologi dan jurnal psikologi pertama.
·
Awal abad ke-20 merupakan periode reformasi
yang menggairahkan bagi ide, rencana, dan alat-alat baru dalam bidang psikologi.
·
Antara tahun 1900 – 1920 banyak ditemukan
alat pengukuran karakteristik baru, terutama tes intelegensi, missal: TesBinet,
Tes Army Alpha, dll.
·
Periode II pada waktu konsolidasi
·
Masa antara perang dunia menumbuhkan kemajuan
dalam bidang psikologi dan perkembangan pada standar pelayanan.
·
Pada masa praktek lebih focus pada masalah
anak dan pengembangan teori pada orang dewasa.
·
Selama dan setelah perang dunia kedua,
psikologi di Amerika sangat terlibat dalam pekerjaan di rumah sakit bersama
personal dan veteran militer.
·
Tahun 1930, kelompok psikolog terapan mendirikan
layanankonseling di kampus.
·
Para psikolog menemukan berbagai teknik
assessment,antara lain MMPI, TAT, dan SVIB.
·
Periode III pada pertumbuhan Pesat
·
Dua hingga tiga decade setelah PD II,
psikolog klinis menjadi profesi yang mandiri.
·
Sudah menetapkan standar, misalnya tahun
1952, APA menerbitkan DSM I (Diagnostic and statistic manual of mental
disorder), di negara lain ICD (International classification of disorder).
·
1950 – 1960 Psikoterapi menjadi kegiatan
yang penting dan lebih menarik ketimbang assessment.
·
Perubahan dalam pola latihan,
pendidikan, dan standar etik bagi psikologi klinis.
·
Periode IV pada perkembangan perpaduan
·
Muncul kebutuhan akan kesehatan mental
orang Amerika dan menjadikannya sebagai masalah nasional --- peluang meluas bagi
psikolog klinis dan pekerja kesehatan mental lainnya.
·
Sebagian psikolog berkomitmen pada isu penanganan
yang tidak semata-mata individual, missal isu, kesehatan masyarakat dan
pencegahan muncul bidang khusus Psikologi komunitas.
·
Tahun 1970, psikologi klinis diakui perusahan
suransi kesehatan sebagai penyedia layanan kesehatan independen.
·
Perubahan dalam jalur dan gelar pendidikan
psikologi klinis.
·
Periode V pada Perkembangan mutakhir dan
masa depan
·
Berkembang kajian lintas disiplin psikologi
klinis dengan disiplin ilmu lain, seperti kedokteran.
·
Teori dan riset terus berkembang pesat, antara
lain neuroimaging, penelitian untuk memetakan karakteristik genetic manusia
(human genetic project).
·
Berbagai kemungkinan muncul antara lain
penggunaan tes dan interpretasi tes dengan system komputerisasi, konsultasi psikologi
di internet.
Selanjutnya untuk profesi dalam psikologi klinis
meliputi beberapa yakni, Psikolog, Psikiater, Konsultan, Pengajaran, Terapis,
dan Eksekutif. Dalam dunia kerja tidak dipungkiri bahwa psikologi klinis memiliki
lahan pekerjaan sesuai dengan pernanan keahliannya dan fungsi penggunaannya. Psikologi
klinis memiliki peranan dalam memahami, mencegah dan memulihkan keadaan psikologis
individu keambang normal. Singkatnya, psikologi klinis memberikan bantuan pada manusia
yang mengalami masalah psikologis. Tugas utama psikologi klinis adalah menggunakan
tes yang merupakan bagian integral suatu pemeriksaan klinis yang biasanya dilakukan
di rumah sakit.
Dan untuk peranan psikologi klinis dalam dunia kerja
telah dirangkum sebagai berikut yaitu :
·
Assessment, yaitu pengumpulan informasi observasi,
wawancara, dan Tes secara subyektif dan obyektif mengenai perilaku individu,
perilaku, masalah, karakteristikunik, kemampuan, dan keberfungsian intelektual,
untuk diagnosis, bimbingan karir, dan seleksi.
·
Intervensi atau Treatment yaitu penanganan
yang dirancang untuk menolong orang yang bermasalah agar lebih mampu memahami dan
menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi seperti konseling dan psikoterapi.
·
Research yaikni dimana psikologi klinis berorientasi
pada penelitian, melalui pelatihan dan kebiasaan yang biasanya melibatkan juga profesi
lain.
·
Teaching, yaitu dengan menjadi staf pengajar,
memberikan seminar, kursus, bimbingan dan lain-lain.
·
Consultation yakni dengan memberikan nasihat
atau bimbingan bagi organisasi mengenai berbagai masalah, mengkombinasikan aspek
pengajaran, penelitian, assessment, dan penyembuhan.
·
Administration yaitu keterlibatan dalam
manajemen kegiatan hari anorganisasi, karenakepekaan, keterampilan
interpersonal, keahlian dalam penelitian, dan kemampuan organisasionalnya.
Referensi :
Slamet, S. I. S.
&Markam, S. 2005. PengantarPsikologiKlinis. Jakarta : Universitas Indonesia.
0 komentar:
Posting Komentar